Upah Ojol Jakarta 6 Jam: Gajimu Cukup? Cek Sekarang!

Upah Ojol Jakarta 6 Jam: Gajimu Cukup? Cek Sekarang!
Sumber: Detik.com

Penghasilan pengemudi ojek online (ojol) di Indonesia sering menjadi perbincangan. Baru-baru ini, Grab Indonesia merilis data terbaru mengenai penghasilan rata-rata mitranya pada April 2025. Hasilnya cukup mengejutkan, penghasilan driver Grab dengan level tertinggi bahkan bisa melampaui UMR Jakarta.

Data yang dirilis Grab ini memberikan gambaran menarik tentang potensi pendapatan para pengemudi ojol. Informasi ini penting bagi calon driver maupun yang sudah aktif, untuk mempertimbangkan strategi dan perencanaan karir mereka.

Struktur Tingkat Penghasilan Driver Grab

Grab Indonesia membagi para mitranya menjadi empat tingkatan berdasarkan kinerja dan pendapatan: Anggota, Pejuang, Ksatria, dan Jawara. Tingkatan Jawara merupakan level tertinggi, dengan penghasilan yang paling signifikan.

Perbedaan tingkat ini mencerminkan seberapa konsisten dan efektif seorang driver dalam menyelesaikan pesanan. Sistem ini mendorong para driver untuk meningkatkan performa demi mencapai level yang lebih tinggi dan mendapatkan penghasilan yang lebih besar.

Penghasilan Driver Grab Level Jawara Melebihi UMR Jakarta

Berdasarkan data Grab, driver level Jawara di Bali yang bekerja rata-rata 6 jam per hari selama 25 hari dalam sebulan, berhasil menyelesaikan 486 pesanan. Mereka mendapatkan pendapatan rata-rata Rp 6.839.136.

Di Makassar, driver Jawara mencapai angka yang sedikit berbeda. Dengan menyelesaikan 570 pesanan dalam 26 hari kerja (sekitar 6 jam per hari), pendapatan rata-rata mereka mencapai Rp 6.480.518 per bulan.

UMR Jakarta tahun ini tercatat sebesar Rp 5.396.761. Dengan demikian, penghasilan driver Grab level Jawara di Bali dan Makassar terlihat melampaui UMR Jakarta dengan selisih lebih dari satu juta rupiah.

Perbedaan Penghasilan Driver Full-time dan Part-time

Grab juga menjelaskan perbedaan penghasilan antara driver full-time dan part-time. Driver full-time biasanya bekerja sekitar 6 jam sehari, menerima pesanan secara berurutan, dan hanya menggunakan satu aplikasi ojol.

Sementara itu, driver part-time lebih fleksibel. Mereka hanya aktif sekitar 2 jam per hari, menjadikan pekerjaan ojol sebagai sampingan, dan seringkali menggunakan lebih dari satu aplikasi untuk mendapatkan pesanan.

Perbedaan durasi kerja dan strategi dalam mencari pesanan ini secara signifikan mempengaruhi jumlah pendapatan yang diperoleh setiap bulannya. Driver full-time cenderung mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi karena konsistensi dan waktu kerja yang lebih panjang.

Kesimpulannya, data dari Grab menunjukkan potensi penghasilan yang cukup menjanjikan bagi para driver ojol, terutama bagi mereka yang konsisten dan bekerja secara full-time. Meskipun angka ini bervariasi berdasarkan lokasi dan kinerja individu, data ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang prospek penghasilan di industri ojek online.

Namun, penting untuk diingat bahwa angka-angka ini merupakan rata-rata. Pendapatan aktual setiap driver dapat berbeda-beda tergantung berbagai faktor, seperti efisiensi kerja, lokasi operasional, dan jumlah pesanan yang diterima. Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi dan persaingan juga akan mempengaruhi pendapatan para driver.

Pos terkait