Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen mengatasi masalah banjir yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Salah satu solusi jangka panjang yang diterapkan adalah pembangunan lima embung atau polder di wilayah rawan banjir. Embung-embung ini berfungsi sebagai kolam retensi untuk menampung air hujan dan mengurangi limpasan permukaan, meminimalisir kerusakan dan kerugian akibat banjir.
Pembangunan ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Targetnya, satu embung selesai dibangun setiap tahun.
Pembangunan Embung Cibadak: Tonggak Awal Penanggulangan Banjir
Embung Cibadak di Kecamatan Cikupa telah dimulai pembangunannya dan menjadi proyek percontohan. Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, menyebutnya sebagai tonggak awal upaya mengatasi banjir di kawasan Cibadak. Embung ini dibangun di atas lahan seluas 2.847 meter persegi dengan luas bangunan 2.525 meter persegi dan tinggi 6 meter.
Kapasitas tampung airnya mencapai 7.762 meter kubik. Fasilitas pendukung meliputi tanggul, saluran inlet-outlet, dua pintu air, dan pompa berkapasitas 800 m³/jam.
Proyek ini menelan anggaran APBD sebesar Rp 6.614.917.989 dan membutuhkan waktu pengerjaan 180 hari kalender. Pembangunan embung ini diharapkan dapat mengurangi luas, tinggi, dan durasi genangan air di Cibadak secara signifikan.
Embung Lainnya dan Strategi Terpadu Penanggulangan Banjir
Selain Embung Cibadak, empat embung lain juga direncanakan, yaitu Embung Sudirman (Tigaraksa), Embung Solear (Solear), serta Embung Aryana dan Embung Curug Wetan (Curug). Saat ini, Embung Sudirman juga sedang dalam tahap pembangunan dengan anggaran Rp 4.844.839.928 dan durasi pengerjaan yang sama, 180 hari.
Embung Sudirman ditargetkan untuk mereduksi genangan di Kelurahan Tigaraksa dan Desa Pematang, Pasir Nangka, dan Pete. Pembangunan polder ini juga akan dilengkapi dengan pintu air dan pompa pengendali debit.
Langkah-langkah Tambahan dalam Penanggulangan Banjir
- Normalisasi saluran air akan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi aliran air ke sungai.
- Pembuatan drainase baru direncanakan untuk mendukung sistem drainase yang lebih baik.
Ke depan, strategi terpadu ini diharap mampu mengatasi masalah banjir secara berkelanjutan.
Infrastruktur Pendukung dan Anggaran
Pemerintah Kabupaten Tangerang juga telah menyediakan infrastruktur pendukung lainnya. Saat ini, terdapat 14 pompa untuk menyedot banjir di Kecamatan Kelapa Dua, Kosambi, Teluknaga, dan Sepatan. Wilayah-wilayah tersebut merupakan dataran rendah yang rentan tergenang karena menjadi titik kumpul aliran air dari tujuh desa sekitarnya.
Anggaran yang cukup besar dialokasikan untuk proyek-proyek ini, menunjukan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan banjir. Dengan adanya embung-embung baru dan infrastruktur pendukung yang memadai, diharapkan Kabupaten Tangerang dapat mengurangi dampak negatif banjir dan meningkatkan kualitas hidup warganya. Strategi pembangunan yang terintegrasi dan berkelanjutan ini menjadi kunci keberhasilan dalam upaya penanggulangan banjir di masa mendatang.





