Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyelenggarakan program Safari Wukuf khusus untuk para lansia dan jemaah berisiko tinggi (risti) selama penyelenggaraan ibadah haji 1446 H. Program ini bertujuan untuk memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang memiliki kondisi kesehatan tertentu dan tidak memungkinkan untuk mengikuti wukuf reguler bersama jemaah lainnya. Total 477 lansia dan risti mengikuti program ini.
Safari Wukuf ini menjadi solusi bagi jemaah lansia yang membutuhkan perhatian dan pelayanan khusus agar tetap dapat melaksanakan ibadah wukuf di Arafah. PPIH berkomitmen untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk mereka yang membutuhkan perhatian khusus.
Safari Wukuf Khusus Lansia: Fasilitas dan Pelaksanaan
Sebanyak 477 jemaah lansia dan risti mengikuti program Safari Wukuf khusus yang diselenggarakan PPIH Arab Saudi. Mereka diangkut menggunakan 15 bus dan didampingi oleh 118 petugas Satgas Safari Wukuf Khusus Lansia.
Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, menjelaskan bahwa awalnya ditargetkan 500 peserta. Namun, satu jemaah meninggal dunia di hotel transit sebelum keberangkatan ke Arafah, dan 21 lainnya batal mengikuti program karena berbagai alasan, seperti rujukan ke rumah sakit atau karena adanya pendamping yang membutuhkan perhatian khusus.
Proses persiapan jemaah dimulai pukul 05.00 – 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS) pada 9 Zulhijjah 1446 H. Petugas membantu mereka mandi, mengenakan ihram (laki-laki) atau mukena (perempuan), dan memberikan pendampingan dari pembimbing ibadah.
Ibadah Wukuf di Arafah: Durasi Terbatas dan Pemantauan Kesehatan
Rombongan jemaah berangkat dari hotel transit pukul 13.20 WAS dan tiba di Arafah pukul 14.40 WAS. Ibadah Wukuf di Arafah berlangsung sekitar 60 menit.
Selama 60 menit di Arafah, jemaah melaksanakan salat Zuhur dan Asar, mendengarkan khutbah dari pembimbing, dan berdoa. Durasi yang singkat ini mempertimbangkan kondisi kesehatan para jemaah lansia.
Setelah ibadah selesai, rombongan kembali ke hotel transit pukul 14.30 WAS dan tiba pukul 16.07 WAS. Para jemaah kemudian dibantu kembali ke kamar masing-masing oleh petugas, proses ini selesai pukul 21.45 WAS.
Secara umum, kondisi kesehatan jemaah dalam keadaan baik. Namun, beberapa jemaah membutuhkan perhatian dan perawatan intensif dari tim Satgas.
Lempar Jumrah dan Tawaf Ifadah: Proses Pembadalan
Ibadah lempar jumrah dan tawaf ifadah bagi jemaah Safari Wukuf khusus lansia dibadalkan. Hal ini sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 137 Tahun 2025 mengatur kriteria peserta Safari Wukuf Khusus Lansia. Kriteria tersebut memastikan hanya jemaah yang benar-benar membutuhkan layanan khusus yang dapat mengikuti program ini.
- Jemaah yang tidak mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Jemaah yang tidak bisa berjalan atau menggunakan kursi roda.
- Jemaah dengan penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, atau stroke berat.
- Jemaah yang baru pulang perawatan dari KKHI/RS Arab Saudi dan masih lemah.
- Jemaah yang masuk dalam kriteria risiko tinggi berdasarkan penilaian petugas kesehatan.
Dengan adanya program Safari Wukuf Khusus Lansia ini, diharapkan seluruh jemaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadah haji dengan nyaman dan khusyuk, terlepas dari kondisi kesehatan mereka.
Program ini menunjukkan komitmen PPIH dalam memberikan pelayanan terbaik dan memastikan keselamatan serta kenyamanan seluruh jemaah haji, terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian khusus. Keberhasilan penyelenggaraan Safari Wukuf ini menjadi contoh nyata bagaimana pelayanan haji dapat disesuaikan dengan kebutuhan jemaah yang beragam.