Efisiensi anggaran tengah menjadi fokus utama, baik di tingkat negara maupun rumah tangga. Pemerintah Indonesia gencar melakukan efisiensi anggaran negara. Namun, efisiensi juga bisa diterapkan dalam pengelolaan keuangan rumah tangga, salah satunya dengan menghemat pengeluaran untuk bumbu dan bahan makanan.
Mengatur pengeluaran untuk bumbu dan bahan makanan ternyata bisa berdampak signifikan terhadap penghematan anggaran rumah tangga. Berikut enam kiat praktis yang dapat Anda terapkan, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Periksa Stok Bahan Makanan
Langkah pertama adalah melakukan inventarisasi bahan makanan yang ada di rumah. Buatlah daftar lengkap, catat tanggal kedaluwarsa setiap item, dan terapkan metode FIFO (First In, First Out).
Dengan begitu, bahan makanan dengan tanggal kedaluwarsa terdekat akan digunakan lebih dulu. Metode ini meminimalisir pemborosan dan memastikan efisiensi penggunaan bahan makanan.
2. Teknik Penyimpanan yang Tepat
Teknik penyimpanan yang benar sangat penting untuk memperpanjang masa simpan bahan makanan. Simpan buah dan sayur yang menghasilkan etilen (seperti apel, pisang, dan tomat) secara terpisah dari yang lain.
Simpan biji-bijian dan kacang-kacangan dalam wadah kedap udara untuk mencegah kelembapan dan serangan hama. Rempah-rempah sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan gelap.
3. Pahami Masa Kedaluwarsa
Perbedaan antara tanggal “gunakan sebelum” dan “baik sebelum” perlu dipahami. Tanggal “gunakan sebelum” menunjukkan batas keamanan pangan dan harus dipatuhi.
Sedangkan tanggal “baik sebelum” menunjukkan kualitas optimal produk. Meskipun melewati tanggal ini, makanan masih mungkin aman dikonsumsi selama terlihat dan berbau normal.
4. Belanja dalam Jumlah Besar (dengan Bijak)
Membeli bahan makanan dalam jumlah besar dapat lebih hemat, terutama untuk barang tahan lama seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan rempah-rempah. Namun, pertimbangkan kapasitas penyimpanan Anda.
Pusat grosir bisa menjadi pilihan untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Pastikan Anda memiliki ruang penyimpanan yang cukup untuk menghindari pembusukan akibat penyimpanan yang tidak tepat.
5. Manfaatkan Sisa Makanan
Kreativitas di dapur dapat meminimalisir pemborosan makanan. Sisa sayuran misalnya, dapat diolah menjadi sup atau tumisan.
Dengan sedikit sentuhan, sisa makanan dapat disulap menjadi hidangan baru yang lezat dan menghemat pengeluaran. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan resep-resep yang memanfaatkan sisa makanan.
6. Awetkan Bahan Makanan
Mempelajari teknik pengawetan makanan, seperti fermentasi atau pengasinan, dapat memperpanjang masa simpan bahan makanan. Anda dapat mengawetkan sayuran dengan cara sederhana.
Contohnya, dengan merebus campuran cuka sari apel, gula, dan air, lalu memasukkan sayuran ke dalamnya. Metode ini dapat membuat sayuran tahan hingga tiga bulan.
Bumbu Dasar: Praktis dan Hemat
Membuat bumbu dasar sendiri dalam jumlah banyak dapat menghemat waktu dan uang dalam jangka panjang. Berikut beberapa jenis bumbu dasar yang mudah dibuat:
- Bumbu Dasar Putih: Bawang putih, bawang merah, garam.
- Bumbu Dasar Merah: Cabai merah, bawang merah, bawang putih, tomat.
- Bumbu Dasar Kuning: Bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, kemiri.
- Bumbu Dasar Merah Kering: Cabai merah kering yang dihaluskan.
- Bumbu Dasar Jahe Lengkuas: Jahe, lengkuas, bawang putih, bawang merah.
Dengan membuat bumbu dasar sendiri, Anda dapat mengontrol kualitas dan kuantitas, sekaligus menghemat biaya pembelian bumbu instan.
Dengan menerapkan keenam kiat di atas, Anda dapat menghemat pengeluaran untuk bumbu dan bahan makanan secara efektif. Efisiensi pengelolaan bahan makanan tidak hanya menghemat uang, tetapi juga mengurangi limbah makanan dan berkontribusi pada gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Selalu ingat untuk mengutamakan kualitas dan keamanan pangan dalam setiap langkahnya.





