Puasa vs Hitung Kalori: Metode Mana yang Terbaik Turunkan Berat Badan?

Puasa vs Hitung Kalori: Metode Mana yang Terbaik Turunkan Berat Badan?
Sumber: Detik.com

Menurunkan berat badan seringkali menjadi target banyak orang. Dua metode populer yang kerap dipilih adalah intermittent fasting (IMF) dan penghitungan kalori. Namun, metode mana yang lebih efektif?

Sebuah studi terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan hasil yang mengejutkan. Metode IMF, khususnya pola 4:3, ternyata lebih efektif dalam menurunkan berat badan dibandingkan dengan penghitungan kalori.

Intermittent Fasting 4:3: Metode Diet yang Lebih Efektif?

Studi tersebut membandingkan dua pendekatan diet selama 12 bulan pada 165 peserta dengan kelebihan berat badan berusia 18-60 tahun. Peserta diminta untuk meningkatkan aktivitas fisik.

Kelompok pertama mengikuti pola IMF 4:3, membatasi asupan kalori hingga 80 persen selama 3 hari dalam seminggu (tidak berturut-turut), sementara 4 hari lainnya makan normal (tetap dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat).

Kelompok kedua fokus pada penghitungan kalori, mengurangi asupan kalori harian hingga 34 persen setiap hari.

Hasil Studi: Perbedaan Mencolok Penurunan Berat Badan

Setelah setahun, kelompok yang menjalani IMF 4:3 mengalami penurunan berat badan rata-rata 7,6 persen. Angka ini lebih tinggi daripada kelompok penghitungan kalori yang hanya mengalami penurunan 5 persen.

Secara angka, penurunan berat badan pada kelompok IMF mencapai rata-rata 7,7 kg, dibandingkan dengan 4,8 kg pada kelompok penghitungan kalori.

Ahli endokrinologi Victoria Catenacci dari Universitas Colorado menyatakan keheranan dan kepuasannya atas hasil yang lebih baik dari metode IMF 4:3 ini.

Keunggulan dan Pertimbangan Metode IMF 4:3

Meskipun hasil menunjukkan keunggulan IMF 4:3, peneliti mencatat bahwa peserta kelompok IMF hanya mencatat hari-hari puasa mereka.

Kemungkinan besar, mereka juga membatasi asupan kalori pada hari-hari di luar periode puasa. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam interpretasi hasil studi.

Namun, peneliti berpendapat bahwa kemudahan dalam mengikuti pola makan IMF 4:3 mungkin menjadi faktor kunci keberhasilannya.

Program penurunan berat badan yang mudah dijalani cenderung lebih efektif karena tingkat kepatuhan yang lebih tinggi.

Catenacci menambahkan bahwa metode ini menjadi alternatif berbasis bukti bagi mereka yang kesulitan dengan diet pembatasan kalori harian.

Kesimpulannya, studi ini menunjukkan potensi IMF 4:3 sebagai metode penurunan berat badan yang efektif. Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan memahami mekanisme di balik efektivitasnya.

Faktor kepatuhan peserta terhadap program diet juga perlu dipertimbangkan sebagai faktor yang memengaruhi keberhasilan penurunan berat badan.

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai program diet apa pun, untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya bagi kondisi kesehatan individu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *