Misteri Kapal Madleen: Hilang Kontak, Dimana Perginya?

Misteri Kapal Madleen: Hilang Kontak, Dimana Perginya?
Sumber: Antaranews.com

Kapal Madleen, yang membawa 12 aktivis solidaritas Palestina termasuk Greta Thunberg, hilang kontak setelah berlayar dari Sisilia menuju Jalur Gaza. Perjalanan yang seharusnya berlangsung tujuh hari ini berakhir misterius, menimbulkan kekhawatiran internasional.

Kehilangan kontak tersebut terjadi pada Minggu malam, 8 Juni 2024, saat kapal diperkirakan akan tiba di Gaza Senin paginya. Kejadian ini memicu berbagai spekulasi dan meningkatkan kecaman terhadap tindakan Israel.

Kapal Madleen dan Misi Kemanusiaannya

Kapal Madleen, dinamai sesuai nama seorang nelayan perempuan Gaza, Madleen Kulab, merupakan bagian dari Freedom Flotilla Coalition (FFC).

Organisasi nirlaba internasional ini bertujuan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza yang terdampak blokade Israel yang ketat, khususnya setelah serangan 7 Oktober 2023.

Bantuan yang dibawa berupa barang-barang penting seperti susu bayi, tepung, beras, popok, perlengkapan wanita, alat penjernih air, obat-obatan, kruk, dan kaki palsu anak-anak.

Para aktivis berasal dari berbagai negara, termasuk Swedia, Jerman, Prancis, Brazil, Turki, Spanyol, dan Belanda, menunjukkan dukungan internasional terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Kronologi Kehilangan Kontak dan Reaksi Internasional

Kapal Madleen memulai pelayarannya dari pelabuhan Catania, Sisilia, pada Minggu, 1 Juni 2024. Perjalanan melintasi Mediterania menuju Gaza seharusnya memakan waktu tujuh hari.

Namun, pada Minggu malam, 8 Juni 2024, kapal tersebut hilang kontak. Portal pelacak milik FFC menunjukkan simbol “tanda seru”, mengindikasikan hilangnya komunikasi.

Kehilangan kontak ini telah memicu keprihatinan dan kecaman internasional. Berbagai organisasi kemanusiaan dan LSM mendesak penyelidikan menyeluruh atas insiden ini.

Keberadaan dan keselamatan para aktivis di dalam kapal menjadi fokus utama perhatian dunia. Dunia internasional menunggu perkembangan informasi lebih lanjut mengenai nasib kapal dan penumpangnya.

Blokade Gaza dan Tindakan Israel

Israel telah lama memberlakukan blokade ketat terhadap Jalur Gaza, membatasi akses masuk dan keluar barang dan manusia. Blokade ini telah menyebabkan penderitaan kemanusiaan yang meluas di Gaza.

Israel berdalih blokade tersebut untuk mencegah masuknya senjata Hamas. Namun, kritikus berpendapat blokade tersebut merupakan bentuk hukuman kolektif yang melanggar hukum internasional.

Israel telah secara terbuka menyatakan akan mencegah “upaya provokasi” untuk menembus blokade Gaza. Kehilangan kontak kapal Madleen menimbulkan dugaan adanya intervensi dari pihak Israel.

Peristiwa ini meningkatkan ketegangan geopolitik di kawasan tersebut dan memperkuat kritik internasional terhadap kebijakan Israel terhadap Gaza.

Kehilangan kontak kapal Madleen bukan hanya peristiwa insidental, tetapi mencerminkan situasi kemanusiaan yang kritis dan konflik yang terus berlanjut di Jalur Gaza.

Nasib para aktivis dan bantuan kemanusiaan yang dibawa oleh kapal Madleen tetap menjadi pertanyaan besar yang menuntut jawaban dan tindakan segera dari komunitas internasional.

Peristiwa ini sekali lagi menyoroti pentingnya akses kemanusiaan yang tak terhalang ke Gaza dan mendesak solusi damai untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di kawasan tersebut.

Pos terkait