Kapal Madleen, sebuah kapal bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza, hilang kontak pada Minggu malam, 8 Juni 2025. Kehilangan kontak ini terjadi setelah kapal tersebut memasuki perairan teritorial Gaza, mengakhiri pelayaran tujuh hari dari Catania, Sisilia, Italia. Di atas kapal terdapat 12 aktivis, termasuk aktivis lingkungan terkenal Greta Thunberg.
Kehilangan kontak kapal Madleen memicu keprihatinan internasional. Organisasi penyelenggara, Freedom Flotilla Coalition (FFC), menyatakan kapal tersebut seharusnya berlabuh di Gaza pada Senin pagi. Berbagai spekulasi muncul terkait hilangnya kontak, mengingat situasi politik yang tegang di kawasan tersebut.
Kru Internasional Kapal Madleen dan Misi Kemanusiaan
Kapal Madleen membawa aktivis dari berbagai negara, termasuk Swedia, Jerman, Prancis, Brasil, Turki, Spanyol, dan Belanda. Mereka semua bergabung dalam misi kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada warga Gaza yang tengah menghadapi blokade ketat.
Nama kapal Madleen sendiri diambil dari nama seorang nelayan perempuan Gaza, Madleen Kulab, yang gigih membantu keluarganya setelah ayahnya terluka dalam serangan Israel. Hal ini semakin menggarisbawahi tujuan kemanusiaan dari misi tersebut.
Bantuan Kemanusiaan yang Dibawa Kapal Madleen
Bantuan yang dibawa kapal Madleen meliputi berbagai kebutuhan pokok bagi warga Gaza. Pasokan tersebut meliputi susu bayi, tepung, beras, popok, perlengkapan perempuan, alat penjernih air, obat-obatan, kruk, dan kaki palsu anak-anak.
Bantuan ini sangat dibutuhkan mengingat blokade yang diberlakukan Israel selama hampir 100 hari sejak 7 Oktober 2023, mengakibatkan kekurangan berbagai kebutuhan pokok di wilayah tersebut.
FFC, sebagai penyelenggara misi, menekankan pentingnya bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan warga sipil di Gaza yang terkena dampak konflik dan blokade.
Peran Israel dan Kehilangan Kontak Kapal Madleen
Israel telah secara terbuka menyatakan akan mencegat upaya “provokasi” untuk menembus blokade Gaza, dengan alasan mencegah masuknya senjata bagi Hamas. Blokade ini telah menyebabkan kesulitan besar bagi warga sipil Gaza dalam mendapatkan akses terhadap kebutuhan dasar.
Kehilangan kontak dengan kapal Madleen terjadi di perairan teritorial yang diklaim diblokade Israel, dekat lepas pantai Gaza. Portal pelacak FFC menunjukkan simbol “tanda seru”, mengindikasikan hilangnya kontak komunikasi.
Israel juga dilaporkan mengganggu sinyal internet kapal Madleen sebelum kehilangan kontak. Hal ini memicu kecurigaan atas keterlibatan Israel dalam hilangnya kontak kapal tersebut.
Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap penyebab hilangnya kontak kapal Madleen dan memastikan keselamatan para aktivis di dalamnya. Situasi ini menyoroti kompleksitas krisis kemanusiaan di Gaza dan tantangan dalam mengirimkan bantuan.
Kejadian ini juga menggarisbawahi kebutuhan akan solusi damai dan akses kemanusiaan yang tak terhalang bagi warga Gaza yang menderita akibat konflik berkepanjangan. Perhatian dunia internasional sangat diperlukan untuk menjamin keselamatan para aktivis dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Peristiwa ini diharapkan dapat mendorong upaya diplomatik lebih intensif untuk meredakan ketegangan dan menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan bagi konflik di Gaza, menjamin akses kemanusiaan tanpa hambatan bagi penduduk yang menderita. Nasib para aktivis dan bantuan yang mereka bawa harus menjadi perhatian utama komunitas internasional.