Korea Utara Buka Pantai Eksotis: 20.000 Turis Asing Diundang

Korea Utara Buka Pantai Eksotis: 20.000 Turis Asing Diundang
Sumber: Liputan6.com

Korea Utara, negara yang terkenal tertutup, kini berupaya menarik kunjungan wisatawan asing. Langkah terbaru mereka adalah dengan membuka zona wisata pantai berskala besar di wilayah timur negara tersebut. Pembukaan zona wisata ini diharapkan dapat memberikan pemasukan bagi negara yang selama ini menghadapi sanksi internasional.

Pembukaan Wonsan Kalma, resor pantai yang megah, menandai sebuah upaya signifikan untuk meningkatkan sektor pariwisata Korea Utara. Resor ini resmi dibuka untuk umum pada 1 Juli 2025, dan dilaporkan telah menarik banyak pengunjung domestik.

Zona Wisata Pantai Wonsan Kalma: Proyek Ambisius Korea Utara

Wonsan Kalma, yang disebut Kim Jong Un sebagai salah satu pencapaian terbesar negara tersebut tahun ini, menawarkan berbagai fasilitas untuk menarik wisatawan. Resor ini dilengkapi hotel dan hostel dengan kapasitas menampung hampir 20 ribu tamu.

Fasilitas yang tersedia meliputi area untuk berenang, beragam pilihan olahraga dan rekreasi, serta layanan katering yang lengkap. Kim Jong Un sendiri menghadiri upacara perayaan penyelesaian pembangunan resor ini pada 24 Juni 2025, bersama putrinya, Kim Ju Ae, dan istrinya, Ri Sol Ju.

Potensi dan Tantangan Pariwisata di Korea Utara

Meskipun resor pantai baru ini menjanjikan, tantangan tetap ada. Keterbatasan infrastruktur transportasi, khususnya penerbangan internasional yang terbatas, dapat menghambat kedatangan wisatawan asing.

Korea Selatan memperkirakan hanya sekitar 170 wisatawan asing yang akan mengunjungi Wonsan Kalma setiap harinya. Hal ini disebabkan oleh koneksi penerbangan yang terbatas antara Pyongyang dan Vladivostok, Rusia. Proyek yang dimulai sejak 2014 ini sempat tertunda karena sanksi internasional dan pandemi COVID-19.

Perkiraan Kunjungan Wisatawan Asing

Sejumlah wisatawan Rusia dijadwalkan menjadi pengunjung asing pertama di Wonsan Kalma pada 7 Juli 2025. Namun, perkiraan jumlah wisatawan asing yang akan berkunjung masih terbatas karena kendala infrastruktur.

Meskipun demikian, Korea Utara optimistis dengan potensi pariwisata sebagai sumber pendapatan baru. Sebagian besar wisatawan asing diperkirakan akan berasal dari China dan Rusia, negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik erat dengan Korea Utara.

Pro dan Kontra Pembukaan Zona Wisata

Pendapat mengenai potensi keberhasilan Wonsan Kalma dalam menarik wisatawan asing terbagi. Beberapa agen tur meragukan daya tariknya bagi wisatawan Barat, yang lebih tertarik pada situs-situs bersejarah di Pyongyang atau DMZ.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa keunikan Korea Utara sebagai destinasi yang tidak biasa justru menjadi daya tarik tersendiri. Resor pantai yang modern dalam konteks budaya Korea Utara yang unik dianggap menawarkan pengalaman yang menarik.

Pendapat dari Para Ahli Pariwisata

Rowan Beard dari Young Pioneer Tours berpendapat bahwa Wonsan mungkin bukan daya tarik utama bagi wisatawan Barat. Sementara itu, Elliott Davies dari Uri Tours melihat potensi daya tarik unik Korea Utara bagi wisatawan yang mencari pengalaman yang tidak konvensional.

KCNA sendiri menyatakan pembangunan Wonsan Kalma sebagai “peristiwa besar dan menguntungkan” serta “pendahuluan era baru” dalam pariwisata Korea Utara. Pernyataan ini menunjukkan optimisme rezim terhadap potensi pariwisata untuk meningkatkan perekonomian negara.

Pembukaan Wonsan Kalma menjadi langkah berani Korea Utara untuk membuka diri terhadap dunia luar. Meskipun tantangan masih ada, potensi pariwisata untuk meningkatkan pendapatan negara dan memperkenalkan budaya Korea Utara kepada dunia internasional tetap terbuka. Keberhasilannya akan sangat bergantung pada kemampuan Korea Utara untuk mengatasi berbagai kendala infrastruktur dan membuka akses lebih luas bagi wisatawan asing. Waktu akan menunjukkan apakah strategi ini akan membuahkan hasil yang diharapkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *