Investor Jumbo Borong Bitcoin Rp12,5 Triliun: Strategi Apa?

Investor Jumbo Borong Bitcoin Rp12,5 Triliun: Strategi Apa?
Sumber: Liputan6.com

Strategy, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy, kembali menambah kepemilikan Bitcoin. Kali ini, perusahaan tersebut mengakuisisi 7.390 BTC dengan total nilai sekitar USD 764,9 juta (sekitar Rp 12,5 triliun). Akuisisi ini dilakukan antara tanggal 12 Mei hingga 18 Mei 2025. Dengan tambahan ini, total kepemilikan Bitcoin Strategy kini mencapai 576.230 BTC, menurut pengajuan perusahaan ke SEC. Nilai total kepemilikan Bitcoin Strategy kini diperkirakan melebihi USD 59 miliar.

Pembiayaan akuisisi Bitcoin ini dilakukan melalui kombinasi beberapa metode. Perusahaan menerbitkan 1,7 juta lembar saham biasa Kelas A senilai USD 705,7 juta dan 621.555 lembar saham preferen abadi Seri A senilai USD 59,7 juta.

Akuisisi Bitcoin dan Strategi Investasi Strategy

Strategy saat ini memiliki aset yang signifikan, baik dalam bentuk Bitcoin maupun saham. Perusahaan memiliki lebih dari USD 18,9 miliar (Rp 310,2 triliun) dalam saham MSTR dan USD 20,7 miliar dalam STRK yang telah diotorisasi untuk penerbitan di masa mendatang. Total pengeluaran Strategy untuk investasi, termasuk Bitcoin, mencapai lebih dari USD 40,2 miliar (Rp 659,9 triliun).

Kepemilikan Bitcoin Strategy saat ini mewakili lebih dari 2,7% dari total pasokan Bitcoin yang terbatas, yaitu 21 juta BTC. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Strategy terhadap aset kripto ini. Perusahaan telah menetapkan target pembelian Bitcoin hingga USD 42 miliar (Rp 689,5 triliun) pada tahun 2027 sebagai bagian dari strategi “42/42” yang diperluas.

Gugatan Class Action dan Prospek Pasar

Terkait dengan strategi investasi Bitcoin-nya, Strategy sedang menghadapi gugatan class action. Gugatan yang diajukan pada 16 Mei tersebut menuduh perusahaan menyesatkan investor dan gagal mengungkapkan risiko yang terkait dengan strategi Bitcoin dan aturan akuntansi kripto yang baru. Strategy menyatakan akan melawan klaim tersebut.

Di sisi lain, tren adopsi Bitcoin oleh perusahaan-perusahaan konvensional terus meningkat. Lebih dari 70 perusahaan telah melaporkan kepemilikan Bitcoin dalam treasury mereka, termasuk Metaplanet, Semler Scientific, dan usaha patungan yang didukung Tether Twenty One.

Proyeksi Investasi Bitcoin oleh Perusahaan Global

Bernstein, sebuah firma riset dan pialang, memprediksi lonjakan investasi Bitcoin oleh perusahaan global hingga USD 330 miliar (Rp 5,4 kuadriliun) pada tahun 2029. Lonjakan ini diprediksi didorong oleh perusahaan-perusahaan publik yang mengikuti strategi serupa dengan Strategy.

Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah dengan pertumbuhan rendah, yang memiliki banyak kas, dinilai akan menjadi penggerak utama investasi ini. Mereka mencari alternatif investasi di tengah fundamental bisnis yang stagnan. Bernstein memperkirakan perusahaan-perusahaan terdaftar akan menginvestasikan USD 205 miliar (Rp 3,3 kuadriliun) dalam lima tahun ke depan. Bahkan, Strategy sendiri diperkirakan akan berkontribusi USD 124 miliar (Rp 2 kuadriliun) tambahan, seiring dengan rencana penggalangan modal yang telah digandakan menjadi USD 84 miliar hingga 2027.

Motivasi Investasi Bitcoin

Banyak perusahaan dengan cadangan kas besar dan sedikit pilihan investasi alternatif yang menguntungkan melihat Bitcoin sebagai aset lindung nilai dan potensi penciptaan nilai di masa depan. Hal ini karena terbatasnya pilihan investasi lain yang menjanjikan pertumbuhan signifikan. Analis Bernstein menilai tidak ada jalan yang terlihat di depan bagi perusahaan-perusahaan ini untuk penciptaan nilai yang signifikan, kecuali dengan berinvestasi pada aset alternatif seperti Bitcoin. Bahkan dengan perkiraan konservatif, investasi Bitcoin oleh perusahaan kecil dengan pertumbuhan tinggi diperkirakan mencapai USD 11 miliar pada tahun 2026.

Sebagai penutup, langkah Strategy dalam mengakuisisi Bitcoin dan tren adopsi Bitcoin oleh perusahaan-perusahaan lain menunjukkan potensi besar aset kripto ini di masa depan. Meskipun risiko tetap ada, seperti gugatan class action yang dihadapi Strategy, pasar Bitcoin tampak akan terus menarik investasi dari perusahaan-perusahaan global yang mencari pertumbuhan dan diversifikasi portofolio investasi. Perlu diingat bahwa investasi dalam aset kripto memiliki risiko yang tinggi dan setiap keputusan investasi harus didasarkan pada riset dan pemahaman yang menyeluruh.

Pos terkait