Investasi di aset kripto di Amerika Serikat mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2025. Data menunjukkan aliran masuk investasi yang sangat positif, menandai kepercayaan investor terhadap aset digital ini.
Laporan dari CoinShares, manajer aset digital, mengungkapkan tren positif ini. Aliran investasi ke produk kripto berbasis AS terus meningkat, menunjukkan minat yang tumbuh dari kalangan investor.
Investasi Kripto AS Tembus USD 7,5 Miliar di Tahun 2025
Sepanjang tahun 2025, produk investasi kripto di Amerika Serikat telah menarik investasi lebih dari USD 7,5 miliar (sekitar Rp 122,9 triliun). Angka ini mencerminkan peningkatan signifikan dalam kepercayaan investor terhadap pasar kripto.
Minggu lalu saja, investasi yang masuk mencapai USD 785 juta (sekitar Rp 12,8 triliun). Ini menandai lima minggu berturut-turut adanya aliran masuk bersih, sebuah perubahan signifikan dari arus keluar besar yang terjadi pada Februari dan Maret 2025.
AS menjadi penyumbang terbesar aliran masuk investasi, dengan angka mencapai USD 681 juta (sekitar Rp 11,1 triliun). Jerman dan Hong Kong menyusul dengan investasi masing-masing sebesar USD 86,3 juta (sekitar Rp 1,4 triliun) dan USD 24,4 juta (sekitar Rp 400 miliar).
Pemulihan Pasca Pengumuman Gedung Putih
Peningkatan minat investor ini dikaitkan dengan pengumuman Gedung Putih pada 12 Mei 2025. Pengumuman tersebut berupa penundaan selama 90 hari untuk tarif tambahan, yang memberikan dampak positif bagi pasar kripto.
Penundaan tarif ini mengurangi ketidakpastian ekonomi, khususnya antara AS dan Tiongkok. Hal ini mendorong investor untuk kembali berinvestasi di aset berisiko seperti kripto.
Sehari setelah pengumuman, bursa Coinbase mencatat penarikan 9.739 Bitcoin (BTC) senilai lebih dari USD 1 miliar. Ini menandakan arus keluar bersih tertinggi yang tercatat tahun 2025, namun hal ini mengindikasikan perpindahan aset ke dompet pribadi, bukan indikasi negatif pasar.
André Dragosch, kepala penelitian Eropa Bitwise, menyatakan bahwa hal ini menunjukkan peningkatan minat institusional terhadap kripto. Investor besar semakin percaya diri untuk mengalokasikan dana ke dalam aset digital.
Ether (ETH) menjadi mata uang kripto dengan kinerja terbaik minggu lalu, menarik arus masuk sebesar USD 205 juta. Total investasi Ether di tahun 2025 telah melampaui USD 575 juta.
Strategi Investasi Jangka Panjang dan Tantangan Hukum
MicroStrategy, yang kini bernama Strategy, kembali menambah kepemilikan Bitcoin mereka. Mereka membeli 7.390 BTC dengan harga sekitar USD 764,9 juta (sekitar Rp 12,5 triliun).
Akuisisi ini didanai melalui kombinasi penawaran saham, termasuk penjualan saham biasa dan saham preferen. Dengan akuisisi ini, total kepemilikan Bitcoin Strategy mencapai 576.230 BTC.
Strategy menargetkan kepemilikan Bitcoin hingga USD 42 miliar (sekitar Rp 689,5 triliun) pada tahun 2027. Target ini merupakan bagian dari strategi modal “42/42” yang diperluas.
Namun, Strategy juga menghadapi gugatan class action di AS. Gugatan tersebut menuduh perusahaan menyesatkan investor dan gagal mengungkapkan risiko terkait strategi Bitcoin mereka.
Meskipun menghadapi gugatan, Strategy menyatakan akan melawan klaim tersebut. Ketidakpastian seputar hasil gugatan ini tetap ada.
Terlepas dari tantangan hukum yang dihadapi Strategy, adopsi Bitcoin oleh perusahaan-perusahaan besar terus meningkat. Lebih dari 70 perusahaan tradisional kini melaporkan kepemilikan Bitcoin dalam treasury mereka.
Secara keseluruhan, tahun 2025 menunjukkan tren positif bagi investasi kripto di AS. Meskipun ada tantangan hukum dan volatilitas pasar yang inheren, minat investor institusional dan perusahaan besar terhadap Bitcoin dan kripto lainnya terus meningkat. Ke depan, kita dapat berharap melihat lebih banyak lagi adopsi dan investasi di sektor ini.
Disclaimer: Informasi ini hanya untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan saran investasi. Setiap keputusan investasi merupakan tanggung jawab pribadi masing-masing.
