Hari Bhayangkara ke-79 diperingati setiap tanggal 1 Juli. Peringatan ini bukan sekadar perayaan ulang tahun Korps Kepolisian Republik Indonesia (Polri), tetapi juga momentum refleksi dan evaluasi kinerja. Polri terus berupaya bertransformasi dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Tema Hari Bhayangkara tahun ini adalah “Polri untuk Masyarakat”, menekankan kebersamaan dan sinergi antara Polri dan seluruh elemen masyarakat. Peringatan ini juga menjadi bentuk penghormatan atas dedikasi dan pengorbanan para anggota Polri, khususnya para pahlawan kepolisian di masa lalu.
Puncak Peringatan Hari Bhayangkara di Monas
Puncak perayaan Hari Bhayangkara ke-79 akan dipusatkan di Monumen Nasional (Monas). Berbagai atraksi spektakuler telah disiapkan untuk menunjukkan profesionalisme dan kesiapan Polri menjaga keamanan negara.
Atraksi tersebut meliputi demonstrasi udara dan darat. Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.
Kolaborasi Polri dan Masyarakat: Satpam dan Potmas Berpartisipasi Aktif
Keterlibatan Satuan Pengamanan (Satpam) dan unsur Potensi Masyarakat (Potmas) dalam upacara dan devile menjadi bukti nyata sinergi antara Polri dan masyarakat. Partisipasi mereka merupakan simbol penguatan kemitraan dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Para Satpam, Linmas, dan Potmas dari berbagai wilayah akan berbaris bersama pasukan Polri dan mitra keamanan lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keamanan lingkungan.
Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Karo Penmas Divhumas Polri, menegaskan partisipasi aktif ini bukan sekadar seremoni. Melainkan wujud nyata kemitraan dalam menjaga keamanan lingkungan.
Strategi ini membangun kedekatan institusional yang kolaboratif dan partisipatif. Menjaga keamanan bukan hanya tanggung jawab Polri, tetapi tanggung jawab bersama.
Partisipasi Elemen Masyarakat Lainnya dalam Devile Hari Bhayangkara
Selain Satpam dan Potmas, berbagai elemen masyarakat turut berpartisipasi dalam devile. Mereka menunjukkan dukungan dan komitmen terhadap Hari Bhayangkara.
Kelompok yang ikut serta antara lain: buruh, organisasi kemasyarakatan (Banser, Kokam, Persis), mahasiswa, pemuda-pemudi Merah Putih, kelompok tani, Pokdar Kamtibmas, Aisyiyah, dan Fatayat NU.
Peserta devile akan mengenakan atribut dan seragam masing-masing. Ini menunjukkan kedisiplinan, semangat kebangsaan, dan komitmen terhadap nilai-nilai Bhayangkara.
Polri berharap perayaan ini meningkatkan rasa memiliki terhadap keamanan lingkungan. Ini mempererat hubungan kepolisian dan warga sebagai mitra sejajar dalam menjaga ketertiban dan kedamaian di Indonesia.
Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 bukan hanya perayaan internal Polri, tetapi juga momentum penting bagi seluruh bangsa Indonesia. Kolaborasi yang erat antara Polri dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif untuk kemajuan bersama. Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga dan diperkuat di masa mendatang.





