Haji Nafar Awal: Sabar, Tawaf Ifadah Tak Perlu Terburu-buru

Haji Nafar Awal: Sabar, Tawaf Ifadah Tak Perlu Terburu-buru
Sumber: Liputan6.com

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberikan imbauan penting kepada jemaah haji Indonesia. Mereka disarankan untuk tidak terburu-buru melaksanakan tawaf ifadah, mengingat kepadatan yang sangat tinggi di Makkah. Imbauan ini bertujuan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan para jemaah selama menjalankan ibadah.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menyampaikan imbauan tersebut langsung dari Makkah pada Minggu (8/6/2025). Kepadatan di Masjidil Haram diperkirakan akan sangat tinggi.

Imbauan Tawaf Ifadah di Waktu Senggang

Jemaah haji yang melaksanakan nafar awal, disarankan untuk menunda tawaf ifadah hingga waktu yang lebih lengang. Hal ini berlaku kecuali bagi jemaah yang tergabung dalam kloter-kloter keberangkatan awal.

Kepadatan di Makkah disebabkan oleh banyaknya jemaah haji dari berbagai negara yang melakukan nafar awal pada 12 Dzulhijah. Kondisi ini akan membuat mobilitas, terutama transportasi bus, menjadi lebih lambat dari biasanya. Perjalanan jemaah akan terhambat.

Padatnya Kota Makkah Akibat Nafar Awal

Nafar awal, atau keluar dari Mina sebelum 12 Dzulhijah malam, merupakan faktor utama penyebab kepadatan di Makkah. Ribuan jemaah akan bergerak bersamaan menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf ifadah.

Situasi ini akan berdampak pada lamanya waktu tempuh perjalanan bus. Petugas PPIH mengantisipasi potensi keterlambatan dan meminta jemaah untuk bersabar.

Pentingnya Kepatuhan dan Keselamatan Jemaah

Hilman Latief menekankan pentingnya kepatuhan jemaah haji Indonesia terhadap arahan petugas dan otoritas Arab Saudi. Prioritas utama adalah keselamatan dan kenyamanan setiap jemaah.

Jemaah diminta untuk tetap bersama kelompoknya dan mengikuti arahan petugas pendamping. Kerjasama yang baik antara jemaah dan petugas sangat penting untuk kelancaran ibadah haji.

Lempar Jumrah dan Rangkaian Ibadah Haji Lainnya

Jemaah haji Indonesia telah memulai lempar jumrah sejak Jumat, 6 Juni 2025 (10 Dzulhijah). Proses lempar jumrah berlanjut hingga hari tasyrik (11-13 Dzulhijah).

Jemaah yang melakukan nafar awal wajib meninggalkan Mina sebelum malam 12 Dzulhijah. Mereka yang tetap berada di Mina hingga malam 12 Dzulhijah dapat melanjutkan lempar jumrah pada 13 Dzulhijah dan mengikuti nafar tsani.

Setelah lempar jumrah, tahapan selanjutnya adalah tawaf ifadah, sai, dan tahalul akhir. Setelah menyelesaikan semua rangkaian ibadah tersebut, barulah jemaah haji dinyatakan bebas dari larangan ihram.

Tips Menghadapi Kepadatan di Makkah

  • Pantau informasi terkini dari petugas PPIH untuk mengetahui kondisi terkini di Makkah.
  • Bersiaplah untuk kemungkinan waktu tunggu yang lebih lama di berbagai lokasi.
  • Bawa perbekalan minum dan makanan yang cukup untuk mengantisipasi kepadatan.
  • Patuhi semua arahan dari petugas untuk menjaga keselamatan dan ketertiban.

Dengan mengikuti imbauan dan tips tersebut, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan khusyuk meskipun di tengah kepadatan. Semoga semua jemaah mendapatkan haji yang mabrur.

Pos terkait