Penjualan Daihatsu Xenia anjlok hingga nol unit pada April 2025. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan angka penjualan wholesales (pabrik ke dealer) yang mengejutkan. Namun, hal ini bukan pertanda buruk bagi penjualan mobil keluarga andalan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) tersebut. Ternyata, ada penjelasan logis di balik angka nol tersebut.
Direktur Marketing dan Corporate Planning & Communication PT ADM, Sri Agung Handayani, memberikan klarifikasi terkait hal ini. Penghentian sementara penjualan Xenia disebabkan oleh proses perpindahan produksi.
Pemindahan Produksi ke Pabrik Baru
Sri Agung menjelaskan bahwa Daihatsu Xenia tidak dikirim ke dealer pada bulan April 2025 karena adanya proses perpindahan produksi dari pabrik lama di Sunter ke fasilitas baru di Karawang Plant 2 (KAP) 2. Proses pemindahan ini telah direncanakan dan merupakan bagian dari strategi pengembangan perusahaan.
Pemindahan produksi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi. Fasilitas baru di KAP 2 diharapkan mampu menampung peningkatan permintaan dan mendukung ekspansi pasar.
Antisipasi Stok dan Strategi Produksi
Meskipun tidak ada pengiriman Xenia pada bulan April, ADM telah melakukan antisipasi untuk menjaga ketersediaan stok di pasar. Produksi Xenia ditingkatkan sejak awal tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan konsumen hingga proses pemindahan produksi selesai.
Sri Agung memastikan bahwa pasokan Xenia ke konsumen tetap terjaga. Hal ini dilakukan dengan pengaturan produksi sejak Januari hingga Maret 2025 untuk memastikan stok yang cukup sebelum pemindahan produksi ke pabrik baru.
Strategi Distribusi untuk Menghadapi Permintaan
ADM menerapkan strategi distribusi yang terencana dan terukur. Distribusi ini memastikan ketersediaan Xenia di pasaran meski terjadi pemindahan produksi.
Pengaturan produksi dan distribusi tersebut merupakan langkah strategis untuk menghindari kekurangan pasokan dan menjaga kepuasan pelanggan.
KAP 2: Pusat Produksi untuk Pasar Domestik dan Ekspor
Pabrik KAP 2 mulai beroperasi pada awal Mei 2025. Fasilitas modern ini akan memproduksi beberapa model andalan Daihatsu, termasuk Ayla, Agya, dan Wigo, khususnya untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Sejak April 2025, produksi Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza juga telah dipindahkan ke fasilitas baru ini. Hal ini menandai babak baru dalam upaya Daihatsu untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi.
Ekspansi Pasar Ekspor Daihatsu
Daihatsu telah mengekspor produknya ke lebih dari 60 negara. Saat ini, negara tujuan ekspor terbesar adalah Filipina, Peru, dan Meksiko.
Peningkatan kapasitas produksi di KAP 2 akan mendukung ekspansi pasar ekspor Daihatsu ke berbagai negara di dunia.
Total Produksi Daihatsu Hingga April 2025
Hingga April 2025, Daihatsu telah memproduksi total 124.000 unit kendaraan. Dari jumlah tersebut, 75 persen ditujukan untuk pasar domestik, sementara 25 persen dialokasikan untuk pasar ekspor.
Angka produksi ini menunjukkan performa yang baik dan optimisme Daihatsu dalam menghadapi persaingan pasar otomotif.
Kesimpulannya, angka penjualan wholesales Daihatsu Xenia yang nihil pada April 2025 bukan disebabkan oleh penurunan permintaan, melainkan karena strategi perpindahan produksi ke pabrik baru yang lebih modern dan efisien. Langkah antisipatif yang diambil ADM dalam hal produksi dan distribusi memastikan pasokan tetap terjaga dan memenuhi kebutuhan konsumen. Pemindahan ini juga menandai langkah strategis Daihatsu untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pangsa pasar, baik domestik maupun internasional. Dengan fasilitas baru dan strategi yang terencana, Daihatsu siap untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.