WhatsApp Hoax: Audio Chat & Misteri Pigmen Tertua Terungkap!

WhatsApp Hoax: Audio Chat & Misteri Pigmen Tertua Terungkap!
Sumber: Liputan6.com

Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan oleh pesan berantai yang menyatakan fitur Chat Audio WhatsApp berbahaya. Pesan tersebut mengklaim bahwa fitur tersebut dapat disalahgunakan oleh peretas untuk menguras saldo rekening bank pengguna. Kehebohan ini menarik perhatian banyak pengguna WhatsApp dan menjadi topik pembicaraan hangat di berbagai platform media sosial.

Namun, beredarnya informasi tersebut langsung dibantah oleh pihak WhatsApp. Liputan6.com mencatat, berita bantahan WhatsApp ini menjadi salah satu artikel teknologi terpopuler di situs mereka pada Jumat, 6 Juni 2025.

Selain isu tersebut, dua berita teknologi lainnya juga menarik perhatian pembaca. Pertama, tudingan terhadap DeepSeek AI yang diduga menggunakan data dari model Gemini milik Google. Kedua, pengungkapan mengenai pigmen biru tertua di dunia yang digunakan pada makam Firaun Mesir kuno.

1. WhatsApp Bantah Fitur Chat Audio Berbahaya

WhatsApp secara resmi menyatakan bahwa kabar fitur Chat Audio dapat digunakan untuk menguras rekening bank adalah hoaks. Informasi menyesatkan ini telah tersebar luas melalui berbagai grup dan percakapan pribadi di aplikasi tersebut.

WhatsApp menegaskan keamanan fitur Chat Audio. Fitur ini diklaim aman dan terenkripsi end-to-end, sama halnya dengan fitur panggilan suara dan pesan teks.

Penggunaan enkripsi end-to-end memastikan hanya pengirim dan penerima pesan yang dapat mengakses isi percakapan. Sistem ini melindungi data pengguna dari akses pihak ketiga, termasuk peretas.

WhatsApp menghimbau pengguna untuk berhati-hati terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya. Selalu verifikasi informasi penting dari sumber terpercaya sebelum menyebarkannya.

2. DeepSeek AI Diduga Curi Data Google Gemini

DeepSeek AI, sebuah chatbot AI ternama asal Tiongkok, diduga menggunakan data keluaran model Gemini milik Google untuk melatih model AI terbarunya, R1-0528. Dugaan ini muncul meskipun DeepSeek sendiri belum memberikan konfirmasi resmi mengenai sumber data pelatihan model tersebut.

Sam Paech, seorang pengembang dari Melbourne, mempublikasikan temuannya yang menunjukkan bukti kuat bahwa model AI DeepSeek dilatih menggunakan data dari Gemini. Temuan ini telah menimbulkan kontroversi di komunitas AI.

Para peneliti AI lainnya masih meneliti temuan Paech. Perdebatan seputar penggunaan data pelatihan AI dan hak cipta semakin mengemuka seiring dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan.

3. Misteri Pigmen Biru Tertua di Makam Firaun Terpecahkan

Peneliti berhasil mengungkap rahasia warna biru khas yang menghiasi makam-makam Firaun Mesir kuno. Warna biru tersebut ternyata berasal dari Egyptian Blue, pigmen sintetis tertua yang pernah ditemukan.

Tim peneliti dari Washington State University (WSU) dan Carnegie Museum of Natural History berhasil merekonstruksi 12 varian autentik dari pigmen ini. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang teknologi dan seni Mesir kuno.

Penelitian ini menunjukkan kemampuan teknologi dan seni Mesir kuno. Mereka mampu menciptakan pigmen sintetis yang tahan lama dan berwarna cerah ribuan tahun yang lalu.

Penggunaan Egyptian Blue di makam-makam Firaun menunjukkan pentingnya warna biru dalam kepercayaan dan praktik ritual Mesir kuno. Warna ini mungkin melambangkan keilahian atau hubungan dengan dunia lain.

Ketiga berita teknologi tersebut menunjukkan perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan penelitian arkeologi. Dari isu keamanan aplikasi pesan instan hingga perkembangan kecerdasan buatan dan penemuan arkeologi yang mengungkap misteri masa lalu, dunia terus bergerak dan berkembang dengan kecepatan yang menakjubkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *