Susah Jadi Sopir Truk? Ini 5 Tantangan Berat Mereka

Susah Jadi Sopir Truk? Ini 5 Tantangan Berat Mereka
Sumber: Liputan6.com

Mengemudikan truk, kendaraan berdimensi besar, bukanlah tugas mudah. Banyak tantangan teknis yang dihadapi para sopir, meningkatkan risiko kecelakaan. Salah satu tantangan terbesar adalah titik buta (blind spot) yang membahayakan pengguna jalan lain.

Titik buta ini menyebabkan banyak insiden, seperti kecelakaan dengan sepeda motor. Seringkali, bukan sepenuhnya kesalahan pengemudi truk, karena pengendara sepeda motor berada di area yang tidak terlihat.

Titik Buta: Ancaman Tersembunyi di Sekitar Truk

Sopir truk mungkin tidak menyadari keberadaan kendaraan lain di titik buta. Hal ini berisiko tinggi ketika melakukan manuver. Kecelakaan bisa dihindari jika pengendara lain menyadari titik buta truk dan potensi bahaya di sekitarnya.

Thomas Aquino Wijanarka dari PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menjelaskan bahwa titik buta truk berada di depan, samping kanan dan kiri, serta belakang. Ukuran truk berpengaruh terhadap besarnya titik buta.

Truk yang panjang dan lebar memiliki titik buta yang lebih besar. Kendaraan kecil seperti sepeda motor di depan dan belakang truk seringkali tidak terlihat, meskipun spion tersedia. Spion terkadang terhalang oleh bak atau boks truk.

Dampak Truk ODOL (Over Dimension Over Load)

Kendaraan ODOL (Over Dimension Over Load) meningkatkan risiko kecelakaan secara signifikan. Truk ODOL sulit dikendalikan karena berbagai faktor.

Tinggi boks yang berlebihan menaikkan titik berat, membuat truk mudah terguling dan sulit dikendalikan. Selain itu, truk ODOL juga berisiko merusak infrastruktur jalan karena ukurannya yang besar.

Muatan yang terlalu berat meningkatkan momen inersia, sehingga meningkatkan kerusakan pada kendaraan itu sendiri, misalnya patahnya as roda, dan memperpanjang jarak pengereman.

Sementara, muatan yang terlalu panjang memperluas area manuver, memperbesar titik buta, dan membatasi jarak pandang spion.

Statistik Kecelakaan dan Langkah Pencegahan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi 152.008 kasus kecelakaan di tahun 2023, meningkat 10 persen dibanding tahun 2022. Angka ini cukup mengkhawatirkan.

Lebih mengkhawatirkan lagi, 12 persen dari kecelakaan tersebut mengakibatkan kematian, dan 12 persen lainnya melibatkan angkutan barang. Ini menunjukkan betapa pentingnya peningkatan keselamatan di jalan raya.

Peningkatan kesadaran akan titik buta truk dan bahaya kendaraan ODOL sangat penting untuk mengurangi angka kecelakaan. Pemerintah dan seluruh pihak terkait perlu bersinergi dalam upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas.

Perbaikan infrastruktur jalan, pengawasan terhadap kendaraan ODOL, dan pelatihan berkendara yang lebih komprehensif bagi pengemudi truk merupakan langkah penting yang perlu dilakukan. Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *