Skandal Doping Fenerbahce: Eks Bintang Newcastle Mengungkap Semua

Mantan bintang Newcastle United, Allan Saint-Maximin, membuat pengakuan mengejutkan. Ia mengaku nyaris dipaksa menggunakan doping saat menjalani masa peminjaman di Fenerbahce pada musim 2023/2024.

Pengakuan ini disampaikan Saint-Maximin dalam wawancara dengan kreator konten asal Prancis, Zack Nani, yang kemudian dikutip oleh media Turki, Sozcu. Pernyataan tersebut menimbulkan kehebohan dan menyoroti sisi gelap di balik layar klub raksasa Turki tersebut.

Tuduhan Doping dan Tekanan di Balik Layar

Saint-Maximin menyatakan bahwa tekanan dari internal Fenerbahce menjadi penyebab utama kegagalan klub tersebut meraih gelar liga musim lalu. Bukan hanya tekanan di lapangan, tetapi juga tekanan di luar yang bersifat tidak sportif.

Ia mengungkapkan bahwa pihak klub mencoba memaksanya untuk menggunakan zat-zat terlarang untuk meningkatkan performa. Ancaman dan intimidasi menjadi bagian dari upaya tersebut.

Pemain berusia 28 tahun itu mengaku enggan membicarakan hal ini secara terbuka karena takut akan konsekuensi yang akan dihadapinya. Ia merasa terjebak dalam situasi yang melampaui batas etika dan sportifitas sepak bola.

Mourinho dan Saint-Maximin: Hubungan yang Memanas

Hubungan Saint-Maximin dengan pelatih Fenerbahce, Jose Mourinho, juga tidak berjalan mulus. Keduanya sempat terlibat perselisihan di media.

Mourinho pernah secara terbuka mengkritik Saint-Maximin, menyebutnya datang terlambat latihan dan kelebihan berat badan. Saint-Maximin membantah tudingan tersebut melalui media sosial.

Puncaknya, Mourinho mencoret Saint-Maximin dari skuad pada hari ulang tahunnya, yang kemudian memicu reaksi keras dari saudara Saint-Maximin di media sosial.

Meskipun demikian, Saint-Maximin menegaskan bahwa ia tetap menghormati Mourinho secara pribadi dan tidak bermaksud mengkritik sang pelatih. Namun, ia mengakui bahwa masalah internal klub berdampak buruk bagi semua pihak, termasuk Mourinho.

Karier Meredup Setelah Tinggalkan Inggris

Saint-Maximin bergabung dengan Al-Ahli pada musim panas 2023 setelah meninggalkan Newcastle United. Di Newcastle, ia menjadi pemain favorit fans dengan catatan yang gemilang.

Namun, sejak meninggalkan Premier League, penampilannya menurun. Masa peminjamannya di Fenerbahce pun dianggap mengecewakan, baik oleh dirinya sendiri maupun publik.

Kini, ia berusaha untuk beradaptasi di Liga Pro Saudi, tetapi proses adaptasinya juga belum berjalan dengan lancar. Pengakuannya terkait skandal doping di Fenerbahce tentu menambah catatan pahit dalam perjalanan kariernya.

Kisah Saint-Maximin ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya integritas dan etika dalam dunia sepak bola profesional. Ia berani mengungkapkan hal yang gelap meskipun berisiko. Semoga pengakuan ini dapat menjadi pemicu perbaikan dan penegakan aturan anti-doping yang lebih ketat di berbagai liga dunia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *