Revolusi Pembangunan Berkelanjutan: Indeks Hubungan Alam yang Baru

Revolusi Pembangunan Berkelanjutan: Indeks Hubungan Alam yang Baru
Sumber: Suara.com

Pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia (HDI) selama ini menjadi tolok ukur kemajuan suatu negara di mata dunia. Namun, ancaman krisis iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin nyata memaksa kita untuk merevisi pandangan tersebut. Ukuran-ukuran konvensional tersebut dinilai kurang mampu merefleksikan pembangunan berkelanjutan yang sebenarnya.

Untuk menjawab tantangan ini, sebuah metrik baru diperkenalkan: Indeks Hubungan Alam (Nature Relationship Index/NRI). Dirancang oleh sekelompok peneliti dan praktisi global di bawah naungan Kantor Laporan Pembangunan Manusia Program Pembangunan PBB (UNDP-HDRO), NRI menawarkan cara baru untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu negara.

Memahami Indeks Hubungan Alam (NRI)

NRI, yang dipublikasikan di jurnal ilmiah bergengsi Nature, dirancang sebagai pelengkap indikator pembangunan yang sudah ada. Jika HDI berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan pendapatan, NRI menambahkan dimensi lingkungan sebagai pilar keempat yang krusial.

Profesor Laura Pereira dari Universitas Witwatersrand, Afrika Selatan, salah satu anggota tim penyusun NRI, menyebut indeks ini sebagai pendekatan baru untuk memahami pembangunan berkelanjutan. Ia menekankan ketergantungan kesejahteraan manusia pada ekosistem yang sehat.

“Kita berkembang ketika alam berkembang,” tegas Pereira, menunjukkan pentingnya harmoni antara manusia dan lingkungan.

Tiga Pilar Utama NRI: Mengukur Hubungan Manusia-Alam

NRI mengukur hubungan suatu negara dengan alam berdasarkan tiga pilar utama.

  • Alam Berkembang dan Dapat Diakses: Apakah masyarakat memiliki akses ke lingkungan alami yang sehat dan berfungsi dengan baik? Akses ini tidak hanya mencakup ketersediaan sumber daya alam, tetapi juga ruang terbuka hijau untuk rekreasi dan kesejahteraan mental.
  • Alam Digunakan dengan Hati-hati: Apakah pemanfaatan sumber daya alam dilakukan secara berkelanjutan, tanpa merusak ekosistem? Pilar ini menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya yang bijak dan bertanggung jawab.
  • Alam Dilindungi: Sejauh mana kebijakan, hukum, dan investasi publik mendukung perlindungan lingkungan? Pilar ini menilai komitmen pemerintah dan masyarakat dalam melindungi alam melalui regulasi dan aksi nyata di lapangan.

Ketiga pilar ini dirancang untuk diterapkan secara universal, baik di negara maju maupun berkembang, dan dapat disesuaikan dengan konteks dan prioritas nasional masing-masing.

Potensi NRI bagi Indonesia: Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan NRI. Keanekaragaman hayati yang tinggi di darat dan laut, di sisi lain, juga menunjukkan tantangan besar dalam pengelolaannya.

NRI dapat menjadi alat evaluasi yang efektif untuk mengukur keberhasilan kebijakan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Indeks ini membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, terutama dalam menyeimbangkan eksploitasi sumber daya dengan konservasi.

Penerapan NRI dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengelola hutan secara berkelanjutan, melindungi kawasan laut, dan meminimalisir dampak pembangunan infrastruktur terhadap ekosistem.

Munculnya NRI menandakan perlunya paradigma baru dalam memandang kemajuan suatu bangsa. Indikator ekonomi seringkali mengabaikan dampak lingkungan, sementara indikator ekologis yang berdiri sendiri kurang mendapat perhatian dalam pembuatan kebijakan.

Para perancang NRI berharap indeks ini dapat mendorong pemahaman yang lebih komprehensif tentang pembangunan—yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga pada kualitas hubungan manusia dengan alam.

“Indeks ini mengajak kita merenungkan: apakah jalan yang kita tempuh benar-benar membawa kita menuju masa depan yang layak huni?” Pesan penting dari tim UNDP ini menyadarkan kita akan pentingnya keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Pos terkait