Pelajar Terampil: Perubahan Iklim & Konservasi Laut

Pelajar Terampil: Perubahan Iklim & Konservasi Laut
Sumber: Liputan6.com

Yayasan Partisipasi Muda (YPM) baru-baru ini menyelenggarakan program pelatihan “Academia Politica” bagi 64 pelajar SMA/SMK dan mahasiswa di Ambon. Program ini berfokus pada dampak perubahan iklim di daerah tersebut, dengan tema “Dampak Perubahan Iklim Ambon: Nelayan Sulit Dapat Ikan, Kita Sulit Dapat Makan”.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan generasi muda Ambon menjadi agen perubahan dalam menghadapi krisis iklim. Para peserta diajak untuk memahami isu lingkungan secara mendalam, karena pemahaman yang kuat merupakan kunci keberhasilan upaya pelestarian lingkungan.

Dampak Perubahan Iklim terhadap Nelayan dan Kehidupan di Ambon

Co-Founder dan Executive Director YPM, Neildeva Despendya Putri, menekankan pentingnya pemahaman isu lingkungan bagi generasi muda. Ia menjelaskan bahwa keputusan politik berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari, termasuk kualitas udara dan akses terhadap sumber daya alam.

Neildeva mencontohkan bagaimana polusi udara dari PLTU batubara dan proyek tambang yang mencemari laut berdampak langsung pada mata pencaharian nelayan. Kondisi ini mengancam keberlanjutan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Ambon.

Dr. Mike J. Rolobessy, M.T., Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Pattimura, menambahkan bahwa kerusakan terumbu karang adalah dampak paling nyata perubahan iklim di Maluku. Aktivitas manusia seperti pengeboman ikan dan pembuangan limbah memperparah kerusakan tersebut.

Kerusakan terumbu karang mengakibatkan rusaknya habitat ikan, mengganggu ekosistem laut, dan mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies laut. Hal ini menyebabkan nelayan semakin kesulitan mencari ikan karena habitat alami ikan menghilang.

Peran Strategis Maluku dalam Ekosistem Laut Global dan Ancamannya

Selfrida M. Horhoruw, perwakilan Bidang Pengelolaan Ruang Laut, Dinas Kehutanan dan Perikanan Provinsi Maluku, menjelaskan posisi strategis Maluku di kawasan Coral Triangle. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia, dengan 76% jenis terumbu karang dunia berada di dalamnya.

Namun, ekosistem laut yang kaya ini terancam oleh berbagai aktivitas manusia seperti penangkapan ikan berlebihan (overfishing), pengeboman ikan, dan penggunaan energi kotor. Aktivitas-aktivitas ini mempercepat perubahan iklim dan pemanasan global.

Pemanasan global meningkatkan suhu dan keasaman air laut, menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching). Pemutihan karang berdampak langsung pada kerusakan terumbu karang dan ekosistem laut sekitarnya.

Tanpa terumbu karang, ikan kehilangan habitat, menyebabkan populasi ikan menurun dan nelayan semakin kesulitan mencari ikan. Mereka harus melaut lebih jauh, membutuhkan lebih banyak bahan bakar, dan mengeluarkan biaya yang lebih besar.

Kelompok Rentan dan Upaya Pemerintah Mengatasi Dampak Perubahan Iklim

Program Manager Yayasan Rumah Generasi, R. Jemmy Talakua, menyoroti dampak perubahan iklim terhadap kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, anak-anak, perempuan, dan masyarakat adat. Mereka mengalami dampak yang lebih berat dibandingkan kelompok lain.

Jemmy menekankan pentingnya advokasi kebijakan yang kuat dan inklusif untuk melindungi kelompok rentan dari krisis iklim. Perempuan, sebagai penjaga lingkungan dan pilar ketahanan keluarga, harus dilibatkan dan dilindungi dalam setiap kebijakan iklim.

Pemerintah Provinsi Maluku telah berupaya mengatasi dampak perubahan iklim melalui berbagai kebijakan dan regulasi. Beberapa peraturan yang telah diterbitkan antara lain terkait pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan, konservasi penyu, dan alokasi rumpon.

Peserta pelatihan, Hawa Tuhulele (penyandang disabilitas tuli), mengapresiasi penyelenggaraan Academia Politica yang inklusif. Ia merasa senang karena semua suara, termasuk suara penyandang disabilitas, dihargai dan dilibatkan.

Azmi, pelajar dari SMAN 13 Ambon, menyampaikan pesan agar generasi muda Ambon berani bersuara dan berperan aktif dalam menyelamatkan masa depan Ambon dari dampak perubahan iklim. Partisipasi aktif generasi muda sangat penting dalam upaya pelestarian lingkungan.

Academia Politica di Ambon berhasil menjadi wadah bagi generasi muda untuk memahami kompleksitas perubahan iklim dan perannya dalam upaya mitigasi dan adaptasi. Dengan pemahaman yang mendalam dan aksi nyata, diharapkan generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam melindungi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Ambon di masa depan.

Pos terkait