Pabrik Mojokerto Ganti Batu Bara: Revolusi Biomassa Ramah Lingkungan

Pabrik Mojokerto Ganti Batu Bara: Revolusi Biomassa Ramah Lingkungan
Sumber: Antaranews.com

Polusi udara menjadi perhatian serius di Indonesia, menempati peringkat ke-15 dunia dalam tingkat polusi udara menurut laporan IQAir 2024. Di tengah tantangan ini, PT Ajinomoto Indonesia menunjukkan komitmen kuatnya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan mengambil langkah signifikan dalam mengurangi emisi karbon.

Perusahaan produsen penyedap rasa ini mengganti bahan bakar boiler di pabriknya di Mojokerto, Jawa Timur, dari batu bara ke biomassa, sebuah langkah inovatif yang berkontribusi pada udara yang lebih bersih.

Mengurangi Emisi Karbon dengan Biomassa

Penggunaan biomassa, yang berasal dari limbah pertanian, terbukti jauh lebih ramah lingkungan dibanding batu bara. Ini merupakan inti dari inisiatif keberlanjutan Ajinomoto Health Provider, yang mencakup aspek kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan.

Direktur PT Ajinomoto Indonesia, Samsul Bakhri, menyatakan bahwa pergantian bahan bakar ini menjadi kunci utama pengurangan emisi karbon. Hingga saat ini, perusahaan berhasil mengurangi emisi sebesar 223.200 ton CO₂ per tahun dibandingkan tahun fiskal 2018.

Energi Terbarukan dan Praktik Berkelanjutan Lainnya

Selain beralih ke biomassa, Ajinomoto juga gencar memanfaatkan energi terbarukan. Instalasi panel surya di pabrik Mojokerto dan Karawang telah menghasilkan total kapasitas listrik tenaga surya sebesar 3,61 megawatt-peak (MWp).

Kerjasama dengan PT PLN (Persero) melalui skema Renewable Energy Certificate (REC) menjamin sumber listrik yang digunakan berasal dari energi terbarukan. Ini menunjukkan komitmen menyeluruh Ajinomoto terhadap lingkungan.

Komitmen tersebut meluas pada berbagai praktik bisnis berkelanjutan lainnya. Kepala Pabrik Ajinomoto Karawang, Jasman Silalahi, menjelaskan upaya pengurangan penggunaan plastik pada kemasan produk dan penerapan ekonomi sirkular.

Pengolahan limbah menjadi produk bernilai tambah juga dilakukan. Contohnya, hasil samping produksi diolah menjadi AJIFOL (pupuk) dan FML (pakan ternak).

Kontribusi Ajinomoto untuk Indonesia yang Lebih Berkelanjutan

Langkah-langkah yang diambil Ajinomoto bukan sekadar upaya memenuhi standar lingkungan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam keberlanjutan. Perusahaan melihat bahwa keseimbangan antara kebutuhan industri dan kelestarian lingkungan sangatlah penting.

Dengan mengintegrasikan berbagai strategi, dari penggunaan biomassa hingga ekonomi sirkular, Ajinomoto berkomitmen untuk berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik di Indonesia, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di negara ini.

Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut serta dalam upaya mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Komitmen nyata dari sektor swasta sangat krusial dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.

Pos terkait