Nissan Terancam Bangkrut: Pabrik Jepang & Meksiko Tutup?

Nissan Terancam Bangkrut: Pabrik Jepang & Meksiko Tutup?
Sumber: Liputan6.com

Nissan Motor Co. tengah menghadapi krisis finansial yang signifikan, memaksa perusahaan untuk mempertimbangkan langkah-langkah drastis guna memperbaiki kondisi keuangannya. Rencana restrukturisasi global yang sedang dikaji meliputi penutupan sejumlah pabrik dan pengurangan tenaga kerja dalam skala besar. Hal ini akan berdampak signifikan pada operasi Nissan di berbagai negara.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya operasional yang membengkak. Dampaknya akan dirasakan oleh ribuan karyawan Nissan di seluruh dunia.

Penutupan Pabrik di Jepang: Oppama dan Shonan

Dua pabrik Nissan di Jepang, Oppama dan Shonan, menjadi kandidat kuat untuk ditutup. Penutupan pabrik-pabrik ini akan menjadi yang pertama kalinya bagi Nissan di Jepang sejak tahun 2001.

Pabrik Oppama, yang sudah beroperasi sejak 1961, memiliki kapasitas produksi tahunan sekitar 240.000 unit. Pabrik ini mempekerjakan sekitar 3.900 orang.

Pabrik Shonan, yang dikelola oleh Nissan Shatai, memiliki kapasitas produksi sekitar 150.000 unit per tahun. Sekitar 1.200 karyawan bekerja di pabrik ini.

Penutupan kedua pabrik ini akan mengakibatkan pengurangan kapasitas produksi yang signifikan bagi Nissan di Jepang. Dampaknya terhadap ekonomi lokal juga patut menjadi perhatian.

Restrukturisasi Global dan Pengurangan Tenaga Kerja

Restrukturisasi global Nissan bertujuan untuk mengurangi jumlah pabrik dari 17 menjadi 10. Perusahaan berencana memangkas sekitar 20.000 pekerjaan, atau 15 persen dari total tenaga kerja globalnya.

Langkah pengurangan tenaga kerja ini akan dilakukan secara bertahap. Rincian lebih lanjut mengenai jadwal dan lokasi pemangkasan karyawan masih belum diumumkan secara resmi.

Pengurangan pabrik dan tenaga kerja ini merupakan upaya Nissan untuk mengurangi biaya operasional yang besar. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.

Penutupan Pabrik di Meksiko dan Argentina: Konsolidasi Produksi

Di Meksiko, Nissan merencanakan konsolidasi fasilitas produksi. Meskipun detailnya masih belum diumumkan, penutupan beberapa pabrik di Meksiko kemungkinan besar akan terjadi.

Sementara itu, di Argentina, Nissan telah mengumumkan penghentian produksi di pabrik Córdoba mulai Januari 2026. Hal ini merupakan bagian dari strategi konsolidasi produksi pikap di pabrik Civac, Morelos, Meksiko.

Pabrik Córdoba sebelumnya memproduksi Nissan Frontier (atau Navara) dan mempekerjakan ratusan pekerja. Penutupan ini menimbulkan kekhawatiran terhadap industri otomotif lokal dan lapangan kerja di Argentina.

Nissan juga akan menjual sahamnya di perusahaan patungan di India kepada Renault. Langkah ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi yang lebih luas.

Kerugian Keuangan dan Strategi Ke Depan

Nissan melaporkan kerugian bersih sebesar 700 hingga 750 miliar yen (sekitar Rp 91-97 triliun) untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025. Kerugian ini disebabkan oleh depresiasi aset dan peningkatan biaya operasional.

Penurunan laba operasional mencapai 87,7 persen. Kondisi keuangan yang memburuk ini memaksa Nissan untuk melakukan langkah-langkah drastis.

CEO Nissan, Ivan Espinosa, menyatakan bahwa perusahaan akan fokus pada efisiensi operasional dan pengurangan biaya. Targetnya adalah kembali mencapai profitabilitas pada tahun fiskal 2026.

Langkah-langkah restrukturisasi yang diambil Nissan menunjukkan tantangan besar yang dihadapi perusahaan. Keberhasilan rencana ini akan menentukan masa depan Nissan di pasar global. Ke depan, peningkatan efisiensi dan inovasi produk akan menjadi kunci bagi pemulihan Nissan.

Pos terkait