Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menanggapi hujatan publik terkait surat permohonan dukungan untuk kegiatan istrinya di Eropa. Surat tersebut, yang menggunakan kop Kementerian UMKM, meminta bantuan kepada beberapa Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal RI di Eropa untuk kegiatan istrinya pada Juni-Juli 2025.
Maman menyatakan memahami reaksi negatif masyarakat. Ia menghargai kritik dan masukan tersebut sebagai bagian dari kontrol publik terhadap pejabat negara.
Tanggapan Maman Abdurrahman Terhadap Kritik Publik
Maman menegaskan bahwa ia menghormati segala bentuk kritik dan hujatan yang ditujukan kepadanya. Ia menganggap hal itu sebagai hal yang wajar.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Maman memilih untuk mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menyerahkan sejumlah dokumen terkait.
Langkah ini diambil untuk menghindari polemik yang berkepanjangan dan membangun tradisi positif dalam merespon kritikan publik.
Klarifikasi Mengenai Surat Permohonan Dukungan
Surat yang viral tersebut berisi permohonan dukungan untuk kegiatan istri Maman, Agustina Hastarini, selama kunjungan ke Eropa. Kunjungan tersebut berlangsung dari 30 Juni hingga 14 Juli 2025.
Agustina Hastarini bukanlah pejabat publik di Kementerian UMKM, sehingga penggunaan kop surat tersebut memicu kontroversi di masyarakat.
Maman menjelaskan bahwa kunjungan tersebut terkait kegiatan pribadi keluarganya dan bukan kegiatan dinas.
Kunjungan ke KPK dan Penyerahan Dokumen
Maman tiba di Gedung Merah Putih KPK menggunakan mobil dinas pada pukul 15.05 WIB. Ia mengatakan tidak merasa khawatir dengan kunjungan ini.
Tujuan kedatangannya adalah untuk menyerahkan dokumen dan memberikan klarifikasi atas polemik yang terjadi.
Maman meninggalkan Gedung KPK pada pukul 16.02 WIB dengan menggunakan kendaraan yang sama.
Ia menekankan bahwa seluruh kegiatan yang dilakukannya tidak menggunakan fasilitas negara secara tidak semestinya.
Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai Kunjungan Istri
Meskipun Maman telah memberikan klarifikasi, detail mengenai kegiatan istri beliau di Eropa masih belum dijelaskan secara rinci kepada publik.
Kejelasan informasi ini penting untuk menjawab keresahan masyarakat dan meminimalisir potensi kesalahpahaman yang lebih luas.
Transparansi dan keterbukaan informasi menjadi kunci penting bagi seorang pejabat publik dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
Kehadiran Maman di KPK menunjukkan komitmennya untuk menyelesaikan polemik ini secara transparan. Langkah ini diharapkan dapat meredam kritikan publik dan mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Ke depan, diharapkan ada peningkatan pengawasan dan tata kelola internal di Kementerian UMKM agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Peristiwa ini menjadi pembelajaran penting bagi pejabat publik untuk senantiasa berhati-hati dalam menggunakan fasilitas negara dan menjaga etika dalam menjalankan tugas serta kehidupan pribadi.





