Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya pemenuhan hak anak atas informasi yang layak. Ia mendorong dukungan penuh dari semua pihak untuk pengembangan Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA). Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan akses informasi yang tepat dan bermanfaat.
PISA diharapkan dapat menjadi wadah penting dalam menyediakan informasi yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Lestari juga menyoroti beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Peran Strategis PISA dalam Pemenuhan Hak Anak
Pengembangan PISA, menurut Lestari, membutuhkan komitmen bersama. Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah hingga masyarakat umum, sangat krusial. Kolaborasi yang kuat akan memastikan keberhasilan program ini.
Lestari menambahkan, akses informasi yang layak bagi anak harus didasari tata kelola yang jelas dan langkah-langkah konkrit. Hal ini termasuk memastikan informasi yang diberikan akurat, mudah dipahami, dan sesuai dengan usia anak.
Tantangan Infrastruktur dan Kualitas Informasi
Salah satu kendala utama adalah belum meratanya sebaran dan kualitas perpustakaan di Indonesia. Lestari berharap masalah ini dapat segera diatasi untuk menjamin akses informasi yang setara bagi seluruh anak di Tanah Air.
Perbaikan kualitas perpustakaan, termasuk penyediaan buku dan sumber daya digital yang relevan dengan usia anak, menjadi bagian penting dari solusi. Selain itu, perlu adanya pelatihan bagi pustakawan untuk mampu memberikan layanan informasi yang ramah anak.
Peran Perpustakaan Nasional dalam Mewujudkan Perpustakaan Ramah Anak
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) baru-baru ini melakukan sosialisasi tentang pemenuhan hak anak atas informasi layak melalui PISA 2025. Informasi yang layak bagi anak didefinisikan sebagai informasi positif, mendukung tumbuh kembang, dan sesuai harkat kemanusiaan.
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dianggap memiliki peran strategis dalam pengembangan PISA. Berbagai program dan kegiatan Perpusnas dapat disinergikan untuk menciptakan perpustakaan ramah anak di seluruh Indonesia. Data Perpusnas mencatat terdapat 178.723 perpustakaan di Indonesia hingga 14 September 2023.
Kriteria Informasi Layak Anak
- Informasi bersifat positif dan membangun.
- Mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.
- Sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Jumlah perpustakaan yang tersebar luas ini menjadi potensi besar dalam menjangkau anak-anak di berbagai daerah. Namun, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas dan relevansi koleksi perpustakaan agar sesuai dengan kebutuhan anak.
Kesimpulan: Menuju Generasi Berdaya Saing
Pemenuhan hak anak atas informasi yang layak merupakan investasi jangka panjang bagi bangsa. Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen dari semua pihak, pengembangan PISA dan peningkatan kualitas perpustakaan di Indonesia dapat menciptakan generasi penerus yang cerdas, kritis, dan berdaya saing di masa depan. Upaya ini memerlukan sinergi yang efektif antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk memastikan keberlanjutan program dan dampak positif yang signifikan. Pentingnya memastikan akses informasi yang berkualitas bagi anak-anak tidak boleh dianggap remeh, karena hal ini akan membentuk karakter dan masa depan generasi penerus bangsa.
