Konflik Iran-Israel: Dampaknya pada Pasar Kripto Global?

Konflik Iran-Israel: Dampaknya pada Pasar Kripto Global?
Sumber: Liputan6.com

Ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya konflik Iran-Israel, berdampak pada volume perdagangan aset kripto di Indonesia. Tokocrypto, salah satu platform perdagangan kripto terkemuka di Indonesia, mencatat penurunan volume transaksi selama periode eskalasi konflik.

Penurunan tersebut berada di kisaran 3% hingga 5%, menurut CMO Tokocrypto, Wan Iqbal. Namun, Iqbal menilai penurunan ini masih dalam kategori wajar dan sejalan dengan tren konsolidasi pasar kripto global.

Dampak Konflik Geopolitik terhadap Pasar Kripto Indonesia

Meskipun volume perdagangan menurun, Bitcoin tetap berada di atas level psikologis US$ 100.000. Hal ini menunjukkan resiliensi aset kripto utama tersebut.

Yang menarik, investor institusional justru semakin mendominasi aktivitas perdagangan di Tokocrypto. Lebih dari setengah volume transaksi saat ini berasal dari investor institusi dan pengguna VIP.

Iqbal menjelaskan bahwa lebih dari 50% volume transaksi di Tokocrypto berasal dari investor institusi dan pengguna VIP. Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan investor profesional terhadap platform tersebut.

Meskipun kondisi geopolitik sedang tidak stabil, jumlah pengguna baru yang melakukan transaksi pertama justru meningkat hingga 20%. Ini mengindikasikan minat masyarakat terhadap kripto masih tinggi.

Analisis Pasar dan Prospek Kripto di Kuartal Ketiga 2025

Menurut Iqbal, dinamika geopolitik mendorong investor untuk berefleksi terhadap nilai jangka panjang aset digital seperti Bitcoin, blockchain, dan Web3. Kondisi ini dianggap sebagai momentum untuk melihat potensi investasi jangka panjang.

Iqbal memproyeksikan pembalikan tren harga di kuartal ketiga tahun 2025. Hal ini diprediksi seiring meredanya konflik dan meningkatnya kepastian kebijakan moneter global, terutama dari The Fed.

Di tengah penurunan volume perdagangan, jumlah pengguna baru yang melakukan transaksi pertama justru meningkat sekitar 20%. Ini menunjukkan adanya minat yang tetap tinggi dari kalangan investor baru.

Tokocrypto berkomitmen untuk memperkuat ekosistem kripto melalui edukasi dan inovasi produk. Strategi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan investor ritel maupun institusi.

Stabilitas Bitcoin dan Keputusan The Fed

Harga Bitcoin relatif stabil setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuan. Keputusan ini sesuai ekspektasi pasar dan tidak menimbulkan kejutan besar yang memengaruhi harga Bitcoin.

The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25% hingga 4,5%. Keputusan ini merupakan yang keempat kalinya secara berturut-turut.

Keputusan The Fed ini tidak terlalu berdampak pada harga Bitcoin. Namun, Presiden AS Donald Trump menyatakan kekecewaannya atas keputusan tersebut.

Sebelum keputusan The Fed, harga Bitcoin sempat mencapai hampir US$ 110.000, namun kemudian turun 2,8% akibat serangan Israel ke Iran. Setelah itu, harga Bitcoin cenderung stagnan.

Harga Bitcoin hari ini naik tipis 0,42% menjadi US$ 104.364. Namun, secara mingguan, BTC masih menunjukkan tren menurun sebesar 4,25%.

Volume perdagangan Bitcoin dalam 24 jam terakhir turun hampir 18% menjadi US$ 46,93 miliar. Ini mengindikasikan melemahnya momentum pasar.

Kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan naik sedikit 0,61% menjadi US$ 2,07 triliun. Dominasi pasar Bitcoin juga menguat menjadi 64,90%.

Kesimpulannya, meskipun konflik geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global memengaruhi volume perdagangan kripto, minat terhadap aset digital tetap tinggi. Tokocrypto optimistis pasar kripto Indonesia akan semakin kuat dan solid ke depannya dengan strategi edukasi dan inovasi. Perlu diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko, dan penting untuk melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi di aset kripto.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *