Seorang warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menjadi korban sindikat perdagangan orang (TPPO) jaringan internasional. Ia mengadu kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, pada Jumat, 20 Juni 2025, menceritakan pengalaman pahitnya.
Korban, yang bernama Carmadi, tergiur tawaran bekerja di Spanyol sebagai kru kapal ikan dengan gaji menggiurkan. Namun, kenyataannya jauh berbeda dari janji yang diberikan.
Jebakan Manis Pekerjaan di Spanyol
Carmadi menceritakan awal mula dirinya terjerat sindikat TPPO. Ia tertarik dengan tawaran pekerjaan di Spanyol sebagai kru kapal ikan dengan gaji €3.000 per bulan. Tawaran ini terdengar sangat menjanjikan.
Namun, setelah tiba di Spanyol, Carmadi malah ditempatkan di sebuah restoran Cina dan hanya digaji €900 per bulan. Gaji tersebut jauh lebih rendah dari yang dijanjikan sebelumnya.
Tidak hanya Carmadi, beberapa temannya juga mengalami nasib serupa. Ada yang hanya mendapatkan gaji €700 per bulan. Semua harapan mereka hancur.
Sebelum berangkat, para korban diminta membayar biaya pengurusan dokumen dan keberangkatan sebesar Rp65 juta. Namun, total kerugian yang mereka alami beragam dan mencapai lebih dari Rp75 juta.
Sindikat TPPO Internasional Terungkap
Polisi Daerah Jawa Tengah telah mengungkap sindikat TPPO ini. Tersangka yang terlibat adalah KU (Kunali) asal Tegal dan NU (Nurjaman) dari Brebes.
Mereka merekrut korban dari berbagai daerah dengan iming-iming pekerjaan legal di Spanyol dan gaji tinggi. Modus operandi sindikat ini sangat licik.
Para korban awalnya ditempatkan di rumah agen dan direkam dalam video. Video tersebut diduga digunakan sebagai “komoditas” untuk dijual ke tempat kerja yang belum pasti.
Total korban yang diberangkatkan oleh sindikat ini mencapai 83 orang. Kerugian total korban dalam satu laporan mencapai angka yang fantastis, yaitu Rp5,8 miliar.
Pendampingan Hukum dan Pemulihan Korban
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan komitmen pemerintah untuk mendampingi proses hukum dan pemulihan para korban TPPO.
Pemprov Jateng telah berkoordinasi dengan Polda Jateng dan pengacara korban. Upaya pemulangan korban ke Jawa Tengah sedang dilakukan.
Selain itu, Dinas Tenaga Kerja Jawa Tengah akan membantu penyaluran korban ke perusahaan-perusahaan resmi atau mempekerjakan mereka kembali di wilayah Jawa Tengah. Hal ini bertujuan untuk mencegah beban tambahan bagi korban.
Gubernur Luthfi juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur iming-iming gaji besar dari perusahaan yang tidak jelas legal standing-nya. Kewaspadaan sangat penting untuk menghindari kasus serupa.
Ia menekankan pentingnya pengawasan dan koordinasi dengan pihak Kepolisian untuk mencegah terulangnya kasus TPPO di Jawa Tengah.
Kasus TPPO ini menyoroti pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap penipuan perekrutan kerja. Pemerintah daerah juga perlu meningkatkan pengawasan dan memberikan perlindungan bagi warganya agar terhindar dari praktik eksploitasi tenaga kerja seperti ini. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
