Harga sejumlah mata uang kripto mengalami fluktuasi pada Selasa, 20 Mei 2025. Data dari Coinmarketcap menunjukkan pergerakan yang beragam, dengan beberapa kripto mengalami penurunan sementara yang lainnya menunjukan kenaikan harga. Mari kita telusuri lebih dalam pergerakan harga masing-masing mata uang kripto tersebut.
Pergerakan Harga Kripto Teratas
Bitcoin (BTC), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, menunjukan penurunan sebesar 0,59% dalam 24 jam terakhir. Meskipun demikian, BTC masih menunjukan penguatan sebesar 1,48% dalam sepekan. Harga BTC saat ini berada di level Rp 1.736.650.046,72. Ethereum (ETH) justru menunjukan kinerja positif dengan kenaikan 2,07% dalam 24 jam dan 0,97% secara mingguan. Harga ETH saat ini tercatat Rp 41.666.745,84 per koin.
Berbeda dengan BTC dan ETH, beberapa stablecoin dan altcoin mengalami penurunan harga. Tether (USDT) melemah 0,38% dalam 24 jam dan 1,57% dalam sepekan, diperdagangkan pada harga Rp 16.437,79. XRP juga mengalami penurunan, turun 1,20% dalam 24 jam dan 6,40% dalam sepekan, dengan harga saat ini Rp 39.196,89 per koin.
Binance Coin (BNB) juga mengalami sedikit penurunan, yakni 0,06% dalam 24 jam dan 2,35% dalam sepekan, dengan harga terkini Rp 10.697.307,78. Solana (SOL) menunjukan penurunan 1,12% dalam sehari dan 4,38% dalam sepekan, diperdagangkan pada harga Rp 2.759.933,17.
USD Coin (USDC) juga mengalami penurunan sebesar 0,35% dalam 24 jam dan 1,39% dalam sepekan, dengan harga Rp 16.433,98. Dogecoin (DOGE) mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu 2,43% dalam sehari dan 2,47% dalam sepekan, dengan harga Rp 3.712,02 per token. Cardano (ADA) juga mengalami penurunan, 1,30% dalam 24 jam dan 9,26% dalam sepekan, harga saat ini Rp 12.265,30 per koin.
Sementara itu, TRON (TRX) menunjukan kenaikan 0,51% dalam 24 jam, meskipun masih turun 2,72% dalam sepekan, dengan harga saat ini Rp 4.381,53. Kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan hari ini berada di level Rp 3,34 triliun, turun 0,14% dibandingkan hari sebelumnya.
Prediksi Harga Bitcoin: Menuju Rekor Tertinggi Baru?
Polymarket, platform pasar prediksi terdesentralisasi terbesar di dunia, memprediksi Bitcoin (BTC) akan mencapai rekor tertinggi baru tahun ini. Ada peluang 63% bahwa BTC akan diperdagangkan di atas USD 130.000 (sekitar Rp 2,15 miliar dengan kurs Rp 16.565 per USD) sebelum akhir tahun.
Momentum kenaikan harga BTC sebagian besar didorong oleh meningkatnya minat institusional, khususnya melalui ETF Bitcoin spot. Platform tersebut juga memprediksi peluang 18% BTC mencapai USD 200.000 dan 11% untuk mencapai USD 250.000.
Potensi Bitcoin Tembus USD 1 Juta?
Sejumlah analis dan pelaku pasar yang lebih optimistis (sekitar 3%) bahkan memprediksi harga BTC dapat melampaui USD 1 juta sebelum akhir tahun. Namun, prediksi ini masih tergolong spekulatif.
Prediksi harga Bitcoin di masa depan selalu menjadi subjek perdebatan di kalangan pelaku pasar. Beberapa faktor seperti regulasi kripto dan volatilitas pasar dapat mempengaruhi harga. Faktor lain seperti kelangkaan akibat peristiwa halving dan adopsi yang lebih luas juga dipercaya dapat mendorong kenaikan harga. Meskipun prediksi ini menarik, penting untuk diingat bahwa prediksi pasar tidak menjamin hasil di masa depan.
Peter Schiff, kritikus Bitcoin yang terkenal, misalnya, meragukan prediksi kenaikan harga yang signifikan ini dalam waktu dekat. Kesimpulannya, pasar kripto tetap dinamis dan penuh ketidakpastian. Penting bagi investor untuk melakukan riset dan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi apapun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab pembaca sendiri. Lakukan riset dan analisis menyeluruh sebelum melakukan transaksi kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi Anda.
