Gen Z: Pahlawan Iklim, Hadapi Cuaca Ekstrem Sekarang

Gen Z: Pahlawan Iklim, Hadapi Cuaca Ekstrem Sekarang
Sumber: Liputan6.com

Cuaca ekstrem menjadi ancaman nyata bagi Indonesia. Perubahan iklim yang terus berlangsung mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat, khususnya generasi muda.

Untuk menghadapi tantangan ini, ChildFund International Indonesia meluncurkan program Green Leaders for Our Wellbeing (GLOW) Ambassador. Program ini melibatkan 107 pemuda Gen Z dari 39 kabupaten/kota sebagai duta aksi iklim.

Pemuda Gen Z: Garda Depan Aksi Iklim

Program GLOW Ambassador bertujuan meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap krisis lingkungan. Para pemuda ini didorong untuk menjadi pelopor ketahanan terhadap cuaca ekstrem melalui pengaruh antar sesama (peer-to-peer influence).

Inisiatif ini sangat penting karena generasi muda merupakan kelompok yang paling merasakan dampak degradasi lingkungan. Mereka juga akan menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 64,16 juta pemuda berusia 16-30 tahun di Indonesia pada 2023. Angka ini mencapai 23,18 persen dari total penduduk Indonesia.

Kolaborasi dan Pemberdayaan Gen Z

Program GLOW Ambassador secara khusus menyasar Gen Z berusia 17-24 tahun. Kelompok usia ini dikenal memiliki kecakapan digital tinggi dan kepedulian terhadap isu sosial.

Keterlibatan Gen Z dalam aksi lingkungan sangat krusial. Mereka memiliki potensi besar untuk memengaruhi opini publik melalui media sosial.

ChildFund International Indonesia berkolaborasi dengan Indonesia Youth Advisory dalam program ini. Organisasi ini beranggotakan remaja dan pemuda berusia 15-24 tahun dari tujuh provinsi.

ChildFund memandang pemuda bukan sekadar penerima manfaat, melainkan mitra dan kolaborator. Mereka telah menjadi bagian integral dalam program-program ChildFund, termasuk dalam membangun ketahanan terhadap dampak cuaca ekstrem.

Tahapan Program GLOW Ambassador

Program GLOW Ambassador dijalankan dalam tiga tahap. Tahap pertama fokus pada peningkatan kesadaran akan degradasi lingkungan dan peran pemuda.

Kolaborasi dengan komunitas pemuda, penggunaan influencer, dan pengembangan konten oleh pemuda sendiri menjadi strategi kunci tahap pertama.

Tahap kedua menekankan pemberdayaan, harapan, dan keterlibatan komunitas. Hal ini dilakukan melalui lokakarya, online bootcamp, peer-to-peer influence, serta tantangan dan kompetisi.

Tahap terakhir mendorong aksi nyata dan komitmen dari para duta dan pemuda lainnya. Aktivasi media sosial, proyek sosial, diskusi dengan pemangku kepentingan, dan peningkatan kapasitas pemuda terpilih menjadi fokus tahap ini.

Fikri (20) dari Semarang, salah satu peserta, mengatakan GLOW Ambassador meningkatkan kesadaran dan komitmennya dalam aksi iklim.

Inovasi dan Aksi Nyata

Melalui GLOW Ambassador, peserta mendapatkan kesempatan untuk berbagi keprihatinan dan aksi nyata mereka. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi pemuda lainnya.

Fikri juga menyadari bahwa krisis lingkungan tidak hanya terjadi di Pulau Jawa. Ia melihat banyak krisis di daerah lain yang belum terekspos.

Natasya (20) dari Semarang menciptakan permainan Greenopoly untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Sari (22) dari Bogor mengembangkan bank sampah digital untuk pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan.

ChildFund percaya bahwa perubahan besar dimulai dari kepedulian sederhana. Para GLOW Ambassador belajar memimpin dengan hati, merawat bumi dengan penuh harapan, dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Program GLOW Ambassador merupakan contoh nyata bagaimana pemberdayaan generasi muda dapat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Inisiatif ini patut diapresiasi dan ditiru untuk mendorong aksi iklim yang lebih luas dan berkelanjutan di Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *