Equestrian Indonesia: Potensial Juara, Butuh Lebih Banyak Kompetisi Internasional

Equestrian Indonesia: Potensial Juara, Butuh Lebih Banyak Kompetisi Internasional
Sumber: Suara.com

Atlet berkuda muda Indonesia menyimpan potensi besar untuk bersaing di kancah internasional. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Thorsten Wittenberg, pelatih senior dan pencari bakat utama dari Stable Ludger Beerbaum, Jerman, setelah memimpin pelatihan di Jakarta International Equestrian Park (JIEP).

Wittenberg, yang telah lima kali datang ke Indonesia untuk membina para atlet muda, menganggap kurangnya kompetisi internasional di Indonesia sebagai hambatan utama. Meskipun demikian, ia optimis melihat perkembangan pesat para atlet muda Indonesia.

Potensi Besar, Tantangan Kompetisi

Menurut Wittenberg, perbedaan signifikan terletak pada frekuensi kompetisi internasional. Di Eropa, hampir setiap pekan diadakan kompetisi kelas internasional, sementara di Indonesia hanya ada tiga kali kompetisi FEI di Equinara per tahun.

Ia berharap ke depannya akan ada lebih banyak kompetisi internasional di Indonesia untuk mengasah kemampuan para atlet muda. Hal ini akan sangat membantu dalam meningkatkan daya saing mereka di level global.

Kerja Sama LWEA dan Equinara: Membangun Masa Depan Equestrian Indonesia

Pelatihan intensif yang diselenggarakan pada 15-22 Juni 2025 merupakan bagian dari kerja sama antara Longines World Equestrian Academy (LWEA) dan Equinara Horse Sports. Kerja sama ini telah terjalin sejak 2019 dan menjadikan Indonesia sebagai pusat pelatihan utama LWEA di Asia.

Lebih dari 20 peserta dari Indonesia dan Australia, berusia 11 hingga 32 tahun, mengikuti pelatihan ini. Program ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat yang ditandatangani langsung oleh Ludger Beerbaum, legenda equestrian Jerman dan Presiden LWEA.

Indonesia dipilih secara eksklusif sebagai mitra LWEA untuk menjaring dan membina atlet muda potensial. Keberhasilan program ini terlihat dari peningkatan jumlah peserta, dari 21 orang pada 2019 menjadi 80 orang pada tahun ini.

Peningkatan Kualitas dan Tantangan ke Depan

Meskipun jumlah peserta meningkat signifikan, Wittenberg menekankan pentingnya peningkatan kualitas kuda dan level kompetisi. Ia menyarankan peningkatan ketinggian rintangan untuk memberikan tantangan yang lebih besar bagi para atlet.

Partisipasi dalam kompetisi internasional juga sangat penting untuk mengukur kemampuan dan pengalaman bertanding. Hal ini akan menjadi tolok ukur yang baik bagi para atlet muda Indonesia.

Adinda Yuanita, CEO Equinara Horse Sports, menegaskan pentingnya program pelatihan jangka panjang seperti kerja sama dengan LWEA. Program ini dinilai sebagai satu-satunya program pelatihan equestrian berkelanjutan di Indonesia yang berfokus pada pembinaan atlet muda.

Wittenberg menambahkan, setelah pandemi, LWEA mencari negara baru untuk mengembangkan programnya. Indonesia terpilih karena potensinya yang besar dan komitmen untuk mengembangkan olahraga equestrian. Indonesia bahkan mengungguli negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura.

Secara keseluruhan, kemajuan yang dicapai dalam pembinaan atlet berkuda muda Indonesia sangat menjanjikan. Namun, peningkatan kualitas fasilitas, peningkatan frekuensi kompetisi internasional, dan kesinambungan program pelatihan jangka panjang tetap menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan atlet berkuda Indonesia yang berdaya saing global. Dengan dukungan dan komitmen semua pihak, masa depan equestrian Indonesia terlihat cerah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *