Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan sosial bagi kelompok yang membutuhkan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan edukasi dan bantuan produktif secara berkala. Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos, bersama Sentra Prof. Dr. Soeharso Surakarta, baru-baru ini mengunjungi Rumah Anak Prestasi (RAP) Dukuh Menanggal di Surabaya, Jawa Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan bantuan vokasional dan meninjau fasilitas yang tersedia di RAP.
RAP Surabaya merupakan inisiatif Pemerintah Kota Surabaya yang berkolaborasi dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Program ini memberikan wadah bagi anak-anak penyandang disabilitas untuk belajar dan mengembangkan potensi diri.
Dukungan Kemensos untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Surabaya
Penasihat I DWP Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf, memberikan apresiasi tinggi atas upaya Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya dalam mendukung anak-anak disabilitas melalui program RAP. Ia berharap model ini dapat diadopsi oleh daerah lain di Indonesia.
Kota Surabaya saat ini memiliki empat RAP yang tersebar di berbagai lokasi. Keberadaan RAP dinilai sangat penting untuk membantu anak-anak disabilitas mengembangkan bakat dan potensi mereka.
Fatma menekankan pentingnya wadah bagi anak-anak berbakat. Ia berharap program ini dapat menginspirasi daerah lain untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak penyandang disabilitas.
Fasilitas Lengkap dan Terpadu di Rumah Anak Prestasi
RAP Surabaya menawarkan beragam fasilitas untuk mendukung perkembangan anak-anak disabilitas. Fasilitas ini mencakup layanan konsultasi kesehatan, termasuk konseling psikologis, konsultasi dokter umum dan spesialis, serta berbagai terapi seperti terapi wicara, okupasi, fisioterapi, refleksi, dan akupunktur.
Selain itu, RAP juga menyediakan berbagai kelas keterampilan untuk pengembangan diri. Kelas-kelas tersebut antara lain kelas musik, menjahit, melukis, membatik, menari, kerajinan tangan, modelling, fotografi, dan public speaking.
RAP juga memfasilitasi kegiatan olahraga, seperti yoga dan floor ball. Untuk pengembangan spiritual, tersedia mushala dan kelas mengaji. RAP Surabaya juga menyediakan ruang untuk praktik kehidupan sehari-hari.
Anak-anak berkesempatan mempraktikkan keahlian yang mereka pelajari. Contohnya, hasil lukisan anak-anak telah terjual hingga jutaan rupiah, dan keterampilan sablon dimanfaatkan untuk memproduksi kaos dan totebag.
Bantuan Vokasional dan Kemandirian Anak Disabilitas
Kemensos telah memberikan bantuan berupa alat dan bahan baku sablon kepada RAP Surabaya pada tahun 2024. Alat-alat tersebut telah digunakan secara optimal untuk menghasilkan produk sablon berkualitas.
Produk-produk hasil karya anak-anak, termasuk sablon, batik, dan kerajinan tangan, dijual di minimarket ramah disabilitas di lingkungan RAP. Untuk meningkatkan kemandirian dan produktivitas, DWP Kemensos menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
Bantuan ATENSI yang diberikan melalui Sentra Prof. dr. Soeharso Surakarta mencakup peralatan dan bahan untuk kegiatan sablon, handicraft, musik, menjahit, melukis, membatik, dan permainan edukasi. Total nilai bantuan mencapai Rp31.695.000.
Fatma menilai fasilitas dan layanan di RAP Surabaya sudah sangat lengkap. Bahkan, beberapa layanan, seperti akupunktur, belum tersedia di sentra Kemensos. Kemensos dapat belajar dari model yang dijalankan di RAP Surabaya.
Kepala Dinas Sosial Surabaya, Mia Santi Dewi, mengapresiasi bantuan vokasional dari Kemensos. Ia menjelaskan bahwa RAP bertujuan untuk mendidik anak-anak disabilitas agar mandiri, berprestasi, dan siap menghadapi kehidupan.
Dukungan Keluarga dan Masyarakat dalam Kesuksesan RAP
Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar sangat penting untuk keberhasilan RAP. Fatma mengagumi ketelatenan orang tua yang rutin membawa anak-anak mereka ke RAP untuk terapi dan konsultasi.
Masyarakat sekitar juga menerima anak-anak disabilitas tanpa stigma negatif. Hal ini berkontribusi pada kepercayaan diri dan prestasi anak-anak di RAP.
Contoh kesuksesan anak-anak RAP adalah Reva dan Rapres Band, yang telah tampil di berbagai kesempatan untuk menunjukkan bakat musik mereka. Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh penasihat 2 DWP Intan Agus Jabo dan dr. Nova Dwiyanto Suli, Kepala Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta.
Kesimpulannya, kolaborasi antara Kemensos dan Pemerintah Kota Surabaya melalui program RAP telah memberikan dampak positif bagi anak-anak disabilitas di Surabaya. Model keberhasilan ini layak ditiru dan dikembangkan di daerah lain untuk menciptakan kesetaraan dan peluang bagi anak-anak berkebutuhan khusus agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
