Brand gaya hidup milik Meghan Markle, As Ever, kembali meminta maaf kepada pelanggannya. Penyebabnya? Sama seperti sebelumnya, As Ever mengalami kendala dalam memenuhi sejumlah pesanan.
Kejadian ini terjadi setelah peluncuran beberapa produk baru bulan lalu, termasuk madu bunga jeruk edisi terbatas dan selai aprikot dalam kemasan kenang-kenangan. Tingginya permintaan menyebabkan stok habis terjual.
Produk As Ever Ludes Terjual, Pelanggan Terima Email Permintaan Maaf
Beberapa pelanggan menerima email yang menginformasikan ketidakmampuan As Ever untuk memenuhi pesanan mereka. Email tersebut berisi permintaan maaf dan informasi pengembalian dana.
Salah satu email, seperti yang dikutip dari Hello Magazine, berbunyi: “Karena permintaan yang tinggi, kami tidak dapat memenuhi pesanan selai aprikot Anda. Pengembalian dana akan dilakukan paling lambat akhir minggu ini. Sebagai tambahan, Anda akan menjadi yang pertama menerima selai aprikot tersebut saat kembali tersedia, tanpa biaya tambahan.”
Respon Positif Pelanggan Terhadap Layanan As Ever
Meskipun kecewa, beberapa pelanggan memuji layanan pelanggan As Ever. Pengalaman positif ini dibagikan di media sosial, khususnya Reddit.
Seorang pelanggan menulis, “Meskipun ingin sekali mendapatkan madu tersebut, saya terkesan dengan layanan pelanggan. Mereka mengembalikan uang saya, melacak pelanggan yang belum menerima produk, dan mengirimkan madu secara gratis.”
Pelanggan tersebut menambahkan, “Saya belum pernah mengalami hal seperti ini dengan perusahaan lain. Ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap pelanggan, dan membuat saya ingin memesan lagi.”
Pelanggan lain berkomentar, “Mereka menangani situasi ini dengan baik. Pesanan saya pernah dibatalkan karena masalah stok, dan saya tidak pernah mendapatkan produk pengganti. Ini patut diapresiasi.”
Insiden serupa terjadi pada April lalu, ketika madu bunga liar edisi terbatas terjual habis dalam satu jam. Pelanggan yang pesanannya tidak terpenuhi juga menerima pengembalian dana penuh dan tawaran produk pengganti.
Kontroversi Penggunaan Gelar “Yang Mulia” oleh Meghan Markle
Di luar masalah pemenuhan pesanan, Meghan Markle kembali menjadi sorotan karena penggunaan gelar “Yang Mulia” (HRH) pada kartu ucapan pribadi.
Hal ini terungkap dalam podcast The Jamie Kern Lima Show. Jamie Kern Lima memamerkan kartu ucapan dari Meghan yang bertuliskan, ‘Dengan hormat dari HRH The Duchess of Sussex’, yang menyertai hadiah berupa keranjang berisi es krim dan selai.
Penjelasan Mengenai Penggunaan Gelar HRH
Meghan dan Pangeran Harry memang tetap memegang gelar HRH meskipun tidak lagi menggunakannya secara publik atau komersial. Ini merupakan bagian dari kesepakatan mereka dengan Ratu Elizabeth II saat mengundurkan diri sebagai anggota senior kerajaan pada tahun 2020.
Juru bicara pasangan Sussex menyatakan bahwa mereka tetap bagian dari keluarga kerajaan dan berhak atas gelar tersebut. Namun, mereka secara resmi tidak lagi menggunakan gelar “HRH” untuk kegiatan publik dan komersial.
Dalam kasus kartu ucapan ini, People menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran kesepakatan karena pemberian hadiah tersebut bersifat pribadi, bukan kegiatan bisnis.
Sebagai penutup, kisah As Ever menunjukkan dua sisi berbeda dari brand milik Meghan Markle. Di satu sisi, perusahaan menghadapi tantangan dalam mengelola permintaan yang tinggi. Di sisi lain, layanan pelanggan yang responsif dan berempati mendapatkan pujian dari konsumen. Kontroversi penggunaan gelar HRH juga menyoroti kompleksitas transisi kehidupan Meghan pasca pengunduran dirinya dari keluarga kerajaan. Insiden ini menyoroti pentingnya manajemen stok yang efektif dan keterkaitan antara citra publik dan keputusan personal bagi figur publik.





