Bongkar Praktik Ijazah Palsu: Pasar Pramuka Terbongkar

Bongkar Praktik Ijazah Palsu: Pasar Pramuka Terbongkar
Sumber: Suara.com

Pasar Pramuka, yang terletak di Jakarta Timur, mendadak menjadi sorotan setelah beredar isu kontroversial terkait mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Isu ini, yang menyebar luas di media sosial, menyatakan bahwa ijazah Jokowi dicetak ulang di pasar tersebut pada tahun 2012. Tuduhan ini telah memicu beragam reaksi dan investigasi.

Kebenaran klaim ini masih menjadi perdebatan. Namun, peristiwa ini telah menarik perhatian publik dan memicu beberapa pihak untuk melakukan penyelidikan independen.

Tuduhan Pencetakan Ulang Ijazah Jokowi di Pasar Pramuka

Politisi senior PDI Perjuangan, Bambang Beathor Suryadi, menjadi orang pertama yang melontarkan isu tersebut. Beliau mengklaim ijazah Jokowi dicetak ulang secara diam-diam di Pasar Pramuka pada tahun 2012 untuk melengkapi berkas pencalonan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Beathor bahkan menyebutkan beberapa nama yang diduga terlibat, termasuk anggota tim relawan dari Solo. Klaim ini, yang belum terbukti kebenarannya, telah menimbulkan polemik dan spekulasi di masyarakat.

Investigasi Independen di Pasar Pramuka

Menanggapi isu tersebut, beberapa tokoh publik, termasuk mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, mengunjungi Pasar Pramuka. Kunjungan Roy Suryo, yang disiarkan langsung melalui Sentana TV, menarik perhatian karena Pasar Pramuka sendiri sempat terbakar pada akhir tahun 2024.

Roy Suryo menemukan fakta menarik. Sebagian besar kios percetakan di Pasar Pramuka telah memasang pengumuman yang menyatakan mereka tidak menerima pengeditan ijazah atau dokumen penting lainnya.

Temuan Jannes Siahaan

Wartawan Sentana TV, Jannes Siahaan, melakukan investigasi terpisah. Ia mewawancarai seorang pemilik kios percetakan di Pasar Pramuka, dengan menggunakan kamera tersembunyi.

Hasil investigasi Jannes yang diunggah di YouTube Sentana TV menampilkan percakapan dengan pemilik kios tersebut. Pemilik kios tersebut mengakui adanya isu pembuatan ijazah palsu Jokowi, tetapi mengklaim itu terjadi saat Jokowi mencalonkan diri sebagai gubernur, bukan presiden.

Tanggapan Pemilik Kios dan Kontroversi yang Berlanjut

Dalam investigasi tersebut, Jannes Siahaan awalnya berpura-pura ingin membuat ijazah SMP yang hilang karena banjir. Pemilik kios tersebut menawarkan solusi alternatif, bahkan menyarankan untuk membuat ijazah dari sekolah lain jika proses legalisir ijazah aslinya dari Sumatera Utara dianggap terlalu lama dan rumit.

Pernyataan pemilik kios tersebut menambahkan lapisan kompleksitas pada isu ini. Meskipun tidak secara langsung mengakui keterlibatan dalam pembuatan ijazah palsu Jokowi, penawarannya untuk membuat ijazah pengganti menimbulkan pertanyaan tentang praktik yang mungkin terjadi di Pasar Pramuka.

Kesimpulannya, isu pencetakan ulang ijazah Jokowi di Pasar Pramuka tetap menjadi perdebatan. Investigasi independen telah mengungkapkan beberapa fakta baru, namun kebenaran klaim awal masih belum terbukti. Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya, serta perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam proses pencalonan pejabat publik. Kasus ini juga menyoroti kemungkinan adanya praktik pembuatan dokumen palsu yang perlu ditangani secara serius.

Pos terkait