Bitcoin Meroket 656%: Investasi Aman di Tengah Krisis?

Bitcoin Meroket 656%: Investasi Aman di Tengah Krisis?
Sumber: Liputan6.com

Bitcoin menunjukkan ketahanan yang mengesankan di tengah gejolak pasar keuangan global. Harga Bitcoin telah melonjak 656% sejak awal siklus tahun 2022, menurut data Coinmarketcap dan Glassnode. Meskipun angka ini lebih rendah dari lonjakan pada siklus sebelumnya, namun tetap signifikan mengingat pasar Bitcoin kini jauh lebih matang dan memiliki valuasi yang besar.

Pertumbuhan yang lebih stabil ini mencerminkan kedewasaan pasar kripto. Semakin tinggi nilai suatu aset, potensi kenaikannya cenderung menurun, seperti yang terlihat pada emas.

Bitcoin: Aset Aman di Tengah Krisis Global

Dengan kapitalisasi pasar yang telah melampaui USD 2 triliun, Bitcoin kini menjadi salah satu aset digital terbesar. Hal ini mengurangi ruang untuk spekulasi ekstrem dan meningkatkan kepercayaan sebagai aset yang lebih stabil.

Munculnya Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin pada Januari 2024 menjadi pendorong utama masuknya investor institusional. ETF ini telah berhasil menarik lebih dari USD 1,3 miliar dalam waktu singkat.

Ketahanan Bitcoin Teruji di Tengah Ketegangan Geopolitik

Ketegangan geopolitik akibat serangan Israel ke Teheran nyatanya tidak terlalu memengaruhi Bitcoin. Harga Bitcoin hanya turun sekitar 3% sebelum kembali pulih ke level USD 106.000.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan pasar saham AS, di mana Dow Jones turun 600 poin dan indeks dolar AS (DXY) sempat berada di bawah angka 100. Ini menunjukkan pergeseran minat investor dari aset tradisional ke aset alternatif seperti Bitcoin.

Arus masuk dana ke ETF Bitcoin terus berlanjut selama lima hari berturut-turut, mencapai lebih dari USD 1,3 miliar. Hal ini memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset pelindung (safe haven).

Tren Pasar Bitcoin: Volume Turun, Dana Masuk Naik

Meskipun volume perdagangan harian Bitcoin turun drastis hingga 35,39% dalam 24 jam, arus dana masuk ke platform perdagangan justru meningkat sebesar USD 2,4 miliar.

Investor tampaknya melakukan rebalancing portofolio atau mengambil keuntungan dari kenaikan harga. Sentimen investor institusional tetap optimis, tercermin dari Crypto Fear & Greed Index yang berada di angka 61.

Strategi Investasi Agresif di Tengah Krisis

Perusahaan milik Michael Saylor, Strategy, membeli 10.100 Bitcoin senilai USD 1 miliar di tengah konflik Israel-Iran. Pembelian ini dilakukan dengan harga rata-rata USD 104.080 per koin, memanfaatkan penurunan harga sementara Bitcoin.

Ini merupakan pembelian kedua Strategy di bulan Juni, meningkatkan total kepemilikan Bitcoin mereka menjadi 592.100 BTC. Rata-rata harga beli mereka kini mencapai USD 70.666 per koin.

Strategy juga baru saja meluncurkan STRD, saham preferen ketiga yang didukung Bitcoin dan diperdagangkan di Nasdaq. Mereka menargetkan penghimpunan dana USD 250 juta untuk menambah kepemilikan Bitcoin.

Kesimpulannya, Bitcoin menunjukkan resiliensi yang kuat di tengah ketidakpastian global, diperkuat oleh meningkatnya minat investor institusional dan strategi investasi agresif yang melihat Bitcoin sebagai aset lindung nilai yang menjanjikan. Namun, perlu diingat bahwa pasar kripto tetap volatil, dan keputusan investasi harus didasarkan pada riset dan analisis yang matang.

Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan rekomendasi investasi. Keputusan investasi sepenuhnya berada pada tanggung jawab pembaca.

Pos terkait