BRI Liga 1 musim 2025/2026 telah memasuki babak baru dengan kehadiran para pelatih dari berbagai negara. Dari 17 klub yang telah mengumumkan pelatihnya, sebuah tren menarik muncul: pelatih asal Eropa, khususnya dari Belanda, mulai mendominasi, menggeser dominasi pelatih Amerika Latin yang selama satu dekade terakhir menjadi langganan di sepak bola Indonesia.
Sebanyak sebelas pelatih berasal dari Eropa, sementara lima lainnya berasal dari Amerika Latin. Hanya Ong Kim Swee yang mewakili Asia Tenggara. Perubahan ini menarik perhatian para pengamat, dan memunculkan pertanyaan tentang dampaknya bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Tren Pelatih Eropa di BRI Liga 1 2025/2026
Kehadiran pelatih-pelatih asal Eropa, khususnya Belanda, menandai perubahan signifikan dalam peta kepelatihan BRI Liga 1. Sebelas pelatih Eropa, termasuk tiga pelatih debutan dari Belanda, menunjukkan tren baru di kompetisi ini.
Pengamat sepak bola senior Gusnul Yakin menilai, keberhasilan pelatih asal Portugal dan Kroasia dalam dua musim terakhir, membuka jalan bagi pelatih Eropa lainnya. Mereka dinilai mampu menghadirkan permainan yang lebih menarik dan atraktif.
Tiga pelatih asal Belanda, Johnny Jansen (Bali United), Peter de Roo (Persis), dan Jean-Paul van Gastel (PSIM), menjadi sorotan. Ketiganya memiliki rekam jejak yang mentereng di Eropa dan Asia.
Kesuksesan Dewa United dan Jejak Pelatih Belanda
Keberhasilan Jan Olde Riekerink bersama Dewa United dalam dua musim terakhir menginspirasi para pelatih Belanda untuk mencoba peruntungan di Indonesia. Prestasi Riekerink menjadi bukti bahwa pelatih asal Belanda mampu beradaptasi dan meraih sukses di Liga 1.
Johnny Jansen, dengan pengalamannya melatih PEC Zwolle di Eredivisie Belanda, diharapkan dapat membawa dampak positif bagi Bali United. Ia pernah menangani klub yang menaungi pemain Timnas Indonesia, Eliano Reijnders.
Peter de Roo, yang pernah menukangi klub di Liga Australia dan menjabat sebagai Direktur Teknik FAM Malaysia, juga membawa pengalaman internasional yang luas ke Persis Solo. Usianya yang 55 tahun tidak mengurangi kapabilitasnya.
Jean-Paul van Gastel, dengan pengalamannya di klub-klub elite Eredivisie seperti Feyenoord dan NAC Breda, serta pengalaman di Liga Super China, merupakan tambahan kekuatan bagi PSIM Yogyakarta.
Sinergi dengan Timnas Indonesia dan Harapan Masa Depan
Kehadiran sejumlah pelatih asal Belanda di BRI Liga 1 diharapkan berdampak positif bagi Timnas Indonesia. Hal ini karena Timnas Indonesia sendiri saat ini dilatih oleh Patrick Kluivert dan sejumlah asisten dari Belanda.
Gusnul Yakin melihat adanya sinergi yang baik antara pelatih klub dan Timnas. Hal ini dapat menciptakan jalur yang lebih jelas dalam pengembangan sepak bola Indonesia. Ia berharap para pelatih Belanda dapat membentuk karakter pemain dan menerapkan taktik permainan yang modern.
Dengan pengalaman dan rekam jejaknya, para pelatih Belanda diharapkan mampu meningkatkan kualitas permainan di BRI Liga 1 dan memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Hal ini akan terwujud jika sinergi antara klub dan Timnas Indonesia terus terjalin.
Daftar pelatih klub BRI Liga 1 2025/2026 yang telah diketahui: Arema (Marquinhos Santos – Brasil), Bali United (Johnny Jansen – Belanda), Bhayangkara (Paul Munster – Irlandia Utara), Borneo FC (Fábio Lefundes – Brasil), Dewa United (Jan Olde Riekerink – Belanda), Madura United (Alfredo Vera – Argentina), Persebaya (Eduardo Pérez – Spanyol), Persib (Bojan Hodak – Kroasia), Persija (Maurício Souza – Brasil), Persijap (Mario Lemos – Portugal), Persik (Ong Kim Swee – Malaysia), Persis (Peter de Roo – Belanda), Persita (Carlos Peña – Spanyol), PSBS (Marcos Guillermo Samso – Argentina), PSIM (Jean-Paul van Gastel – Belanda), PSM (Bernardo Tavares – Portugal), Semen Padang (Eduardo Almeida – Portugal). Malut United masih belum mengumumkan pelatihnya.
Perubahan tren kepelatihan ini memberikan harapan baru bagi kemajuan sepak bola Indonesia. Dengan kolaborasi yang baik antara pelatih asing dan lokal, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan bakat-bakat muda dan berkompetisi di kancah internasional.