Bos Xiaomi Kagum Tesla: Teknologi EV, Pelajaran Berharga

Bos Xiaomi Kagum Tesla: Teknologi EV, Pelajaran Berharga
Sumber: Liputan6.com

Xiaomi, raksasa teknologi asal China, baru-baru ini membuat pernyataan mengejutkan. CEO Xiaomi, Lei Jun, secara terbuka memuji teknologi Full Self-Driving (FSD) Tesla. Pernyataan ini menjadi sorotan, mengingat persaingan ketat antara kedua perusahaan di pasar otomotif global. Pujian Lei Jun terhadap Tesla menunjukkan adanya dinamika unik dalam persaingan industri ini.

Pujian tersebut disampaikan Lei Jun melalui platform Weibo, setelah Wakil Presiden Tesla, Tao Lin, membagikan video perjalanan otonom Model Y. Perjalanan tersebut menempuh jarak sekitar 24 kilometer dari Gigafactory di Austin menuju rumah pelanggan dengan kecepatan hingga 115 km/jam tanpa pengemudi atau kendali jarak jauh.

Pujian Xiaomi untuk Tesla: Strategi Frenemies di Pasar Otomotif

Lei Jun, dalam unggahannya, menyebut Tesla sebagai perusahaan yang “luar biasa” dan mengakui bahwa Xiaomi masih banyak yang harus dipelajari dari teknologi FSD Tesla. Pernyataan ini mencerminkan strategi *frenemies* yang umum di pasar otomotif China, di mana para pesaing saling memuji teknologi satu sama lain sambil tetap bersaing secara agresif.

Sebelumnya, Lei Jun juga telah memuji teknologi pertukaran baterai NIO dan mengucapkan selamat kepada Great Wall Motor serta Li Auto atas prestasi mereka. Hal ini menunjukkan pendekatan yang bijaksana dan pragmatis dari Xiaomi dalam menghadapi persaingan industri. Mereka tidak menutup mata terhadap keunggulan kompetitor, melainkan mempelajari dan mengintegrasikan pembelajaran tersebut ke dalam strategi mereka sendiri.

Xiaomi YU7: Tantangan Terhadap Dominasi Tesla

Meskipun memuji teknologi Tesla, Xiaomi tetap berkomitmen untuk bersaing di pasar otomotif. Buktinya adalah peluncuran SUV listrik YU7, yang mencatat angka pemesanan yang luar biasa. Dalam satu jam setelah peluncuran pada 26 Juni, YU7 menerima 289.000 pemesanan, dan angka tersebut meningkat menjadi 240.000 unit lagi dalam 18 jam berikutnya.

YU7 menawarkan spesifikasi yang menarik, termasuk baterai 96,3 kWh dengan jangkauan hingga 835 km (CLTC). Fitur ADAS (Xiaomi HAD), yang didukung oleh Nvidia Drive AGX Thor berkapasitas 700 TOPS, juga disertakan tanpa biaya tambahan. Ini berbeda dengan Tesla yang memasang FSD dengan harga 64.000 yuan.

Perbandingan Sistem Bantuan Pengemudi Xiaomi dan Tesla

Meskipun Xiaomi HAD menawarkan teknologi yang mumpuni, para pengulas menilai sistem bantuan pengemudi Xiaomi masih cukup konservatif dibandingkan FSD Tesla. Meskipun menggunakan chip Nvidia yang canggih, sistem Xiaomi dinilai kurang agresif dalam kemampuan otonomnya jika dibandingkan dengan sistem Tesla.

Strategi Lei Jun yang mengakui keunggulan kompetitor sembari menekankan keunggulan harga, fitur, dan performa Xiaomi jelas terlihat. Ini merupakan strategi yang cerdas, mengakui kekuatan lawan sambil tetap fokus pada keunggulan kompetitif sendiri. Xiaomi tampaknya ingin belajar dari Tesla, namun tetap membangun strategi yang khas dan sesuai dengan identitas merek mereka.

Xiaomi mengambil pendekatan yang berbeda dibandingkan Tesla. Tesla terkenal dengan gaya yang halus namun agresif dalam bisnis. Xiaomi, dengan mengakui keunggulan Tesla, menunjukkan kesiapan untuk bersaing dengan cara mereka sendiri. Mereka siap untuk belajar dan berkembang, sambil tetap mempertahankan identitas dan fokus pada pasar mereka sendiri. Hal ini akan menjadi hal yang menarik untuk diamati di masa depan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *