Inter Milan Butuh Istirahat? Inilah Alasan Mengapa Mereka Perlu Jeda

Inter Milan Butuh Istirahat? Inilah Alasan Mengapa Mereka Perlu Jeda
Sumber: Liputan6.com

Musim 2024/2025 Inter Milan berakhir dengan catatan pahit. Setelah pencapaian dramatis menyingkirkan Barcelona di semifinal Liga Champions, perjalanan mereka justru berakhir dengan kekecewaan. Kekalahan telak di final Liga Champions dan kegagalan mempertahankan gelar Serie A menjadi prelude dari eliminasi mengejutkan di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025.

Kekalahan 0-2 dari Fluminense di Charlotte, Amerika Serikat, secara resmi mengakhiri kiprah Inter di turnamen bergengsi tersebut. Hasil ini memicu perubahan besar di tubuh klub, termasuk pergantian pelatih dan perombakan skuad.

Kegagalan di Piala Dunia Antarklub dan Pergantian Pelatih

Penampilan Inter di Piala Dunia Antarklub 2025 sangat mengecewakan. Setelah melewati laga semifinal Liga Champions yang menegangkan, mereka justru tampil buruk dan takluk atas Fluminense.

Kegagalan ini menjadi puncak dari serangkaian hasil buruk yang dialami Inter. Mereka tak hanya gagal di Piala Dunia Antarklub, tetapi juga kalah di final Liga Champions dan kehilangan gelar Serie A.

Tekanan yang meningkat membuat kursi kepelatihan Simone Inzaghi tak aman. Setelah empat tahun menukangi Inter, Inzaghi akhirnya dipecat.

Legenda Inter, Cristian Chivu, ditunjuk sebagai penggantinya. Meskipun pengalaman melatihnya masih terbatas, manajemen Inter percaya Chivu adalah sosok yang tepat untuk membina generasi muda.

Era Baru Inter Milan di Bawah Cristian Chivu

Pengangkatan Cristian Chivu sebagai pelatih Inter Milan menjadi sorotan. Meskipun reputasinya sebagai pemain gemilang tak terbantahkan, pengalaman melatihnya relatif minim.

Namun, pengalaman Chivu di akademi Inter sejak 2018 menjadi pertimbangan utama. Ia dinilai mampu membangun tim dengan pemain muda berbakat.

Inter pun mulai merekrut talenta muda dari berbagai negara. Petar Sucic dari Kroasia, Luis Henrique dari Brasil, dan Ange-Yoan Bonny dari Prancis adalah beberapa pemain baru yang direkrut.

Francesco Pio Esposito, wonderkid Italia, juga kembali dari masa peminjaman dan menunjukkan performa impresif di Piala Dunia Antarklub.

Lautaro Martinez: Sindiran Keras untuk Pemain yang Tak Berkomitmen

Suasana ruang ganti Inter Milan masih memanas meskipun musim telah berakhir. Kapten tim, Lautaro Martinez, memberikan pernyataan tegas pasca kekalahan dari Fluminense.

Martinez menyampaikan pesan keras kepada para pemain agar menunjukkan komitmen penuh. Ia menegaskan bahwa hanya pemain yang ingin berjuang yang layak bertahan di Inter.

Pernyataan ini dianggap sebagai sindiran bagi beberapa pemain yang dinilai kurang berkomitmen. Rumor kepergian sejumlah pemain pun beredar, salah satunya Hakan Calhanoglu yang dikabarkan diminati Galatasaray.

Masa depan Inter Milan kini berada di tangan Cristian Chivu. Ia dihadapkan pada tantangan besar untuk membangun tim muda yang kompetitif dan meraih kesuksesan di masa mendatang. Pernyataan keras Lautaro Martinez menjadi tanda awal perubahan besar yang akan terjadi di Inter.

Langkah Inter merekrut pemain muda menunjukkan komitmen mereka untuk membangun masa depan yang cerah. Namun, dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk melihat hasil dari strategi ini. Keberhasilan Chivu dalam membina pemain muda dan membangun tim yang solid akan menentukan perjalanan Inter di musim-musim mendatang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *