Homalomena Chikmawatiae: Spesies Tumbuhan Baru Ditemukan di Riau

Homalomena Chikmawatiae: Spesies Tumbuhan Baru Ditemukan di Riau
Sumber: Liputan6.com

Tim peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berhasil menemukan spesies tumbuhan baru dari famili Araceae, atau yang lebih dikenal sebagai aroid. Penemuan ini menambah kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan bagi dunia ilmu pengetahuan. Spesies baru tersebut ditemukan di Provinsi Riau, Sumatra, dan diberi nama yang istimewa sebagai bentuk penghormatan.

Penamaan *Homalomena chikmawatiae* merupakan wujud apresiasi atas dedikasi Prof. Dr. Tatik Chikmawati dari IPB University dalam memajukan ilmu biosistematika tumbuhan di Indonesia. Riset ini juga mengungkapkan informasi penting mengenai klasifikasi genus *Furtadoa* dan implikasinya terhadap pemahaman evolusi famili Araceae di kawasan Malesia.

Homalomena chikmawatiae: Spesies Baru dari Riau

*Homalomena chikmawatiae* memiliki kemiripan morfologi dengan tumbuhan dari genus *Furtadoa*. Ciri khasnya yang membedakan adalah daun berbentuk perisai (peltate) dan bagian steril (appendix) yang cukup besar pada spadix-nya. Spadix merupakan bagian bunga majemuk berbentuk tongkol.

Analisis sekuen ITS (Internal Transcribed Spacer) menunjukkan genus *Furtadoa* bersifat polifiletik. Ini artinya, anggota-anggota genus tersebut tidak memiliki nenek moyang bersama yang tunggal.

Sebagai konsekuensi temuan ini, seluruh spesies yang sebelumnya termasuk dalam genus *Furtadoa* diklasifikasikan ulang ke dalam genus *Homalomena*. Hal ini memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai hubungan evolusi tumbuhan dalam famili Araceae.

Karakteristik Unik Homalomena chikmawatiae

Selain daun berbentuk perisai dan appendix yang besar, *H. chikmawatiae* memiliki karakteristik unik lainnya. Bunganya jantan, hanya memiliki satu benang sari (monandrus).

Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan taksonomi integratif. Penggabungan data morfologi dan molekuler menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai kompleksitas evolusi famili Araceae di kawasan Malesia.

Dua spesies yang sebelumnya tergabung dalam genus *Furtadoa*, yaitu *Furtadoa indrae* dan *Furtadoa sumatrensis*, kini berganti nama menjadi *Homalomena indrae* dan *Homalomena sumatrensis*. Studi ini juga menghasilkan kunci identifikasi terbaru untuk kelompok *Homalomena* di wilayah Malesia.

Status Konservasi dan Publikasi Penelitian

*Homalomena chikmawatiae* saat ini hanya ditemukan di satu lokasi di Riau. Berdasarkan pedoman IUCN, spesies ini direkomendasikan berstatus Data Deficient (DD). Artinya, informasi yang ada belum cukup untuk menentukan risiko kepunahannya.

Temuan dan hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal *Webbia: Journal of Plant Taxonomy and Geography*, Volume 80(1), halaman 99–104 (April 2025). Artikel berjudul “Nomenclatural Changes and New Species in Malesian Homalomena (Araceae)” ini ditulis oleh Irsyam dkk.

Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan integratif dalam taksonomi tumbuhan. Revisi sistematika yang akurat diperlukan untuk merefleksikan hubungan evolusioner yang sebenarnya. Penemuan *Homalomena chikmawatiae* bukan hanya memperkaya khazanah keilmuan Indonesia, tetapi juga membuka jalan bagi upaya konservasi dan riset lebih lanjut. Temuan ini juga menggarisbawahi kekayaan hayati Indonesia yang masih perlu dieksplorasi lebih dalam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *