WhatsApp Terbaru: Fitur Rangkuman Pesan, Tak Lagi Lewatkan Chat Penting

WhatsApp Terbaru: Fitur Rangkuman Pesan, Tak Lagi Lewatkan Chat Penting
Sumber: Liputan6.com

WhatsApp meluncurkan fitur baru yang disebut Message Summaries, membantu pengguna melacak obrolan yang terlewat. Fitur ini, didukung oleh Meta AI dan teknologi Private Processing, merangkum pesan yang belum terbaca menjadi poin-poin ringkas. Pengguna cukup mengetuk jumlah pesan yang belum dibaca untuk melihat ringkasan tersebut.

Fitur ini opsional dan tidak aktif secara default. Pengguna dapat mengaktifkannya melalui pengaturan Advanced Chat Privacy. Pengguna juga dapat memilih obrolan mana yang akan dirangkum. WhatsApp menjamin privasi pengguna tetap terjaga; isi pesan dan ringkasannya tidak dapat diakses oleh WhatsApp, Meta, atau pihak ketiga. Bahkan dalam grup, pengguna lain tidak akan tahu jika Anda menggunakan fitur ringkasan.

Fitur Ringkasan Pesan WhatsApp: Kemudahan dan Privasi

Saat ini, fitur Message Summaries baru tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat dan hanya mendukung bahasa Inggris. Dukungan untuk wilayah dan bahasa lain akan menyusul pada akhir tahun. Fitur ini memberikan solusi praktis bagi pengguna yang sering ketinggalan pesan. Kemudahan akses ringkasan pesan tanpa mengorbankan privasi menjadi daya tarik utama fitur ini.

Larangan Penggunaan WhatsApp di Kongres AS

Di sisi lain, Kongres AS melarang anggotanya menggunakan WhatsApp pada perangkat pemerintah. Larangan ini didasarkan pada peringatan dari Kantor Keamanan Siber AS terkait risiko keamanan dan kurangnya transparansi dalam melindungi data pengguna. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan data dan privasi informasi sensitif.

Alasan Pelarangan

Kantor Keamanan Siber AS menganggap WhatsApp berisiko tinggi karena kurangnya transparansi dalam perlindungan data pengguna. Kekhawatiran juga muncul terkait enkripsi data yang disimpan dan potensi risiko keamanan lainnya. Oleh karena itu, langkah preventif berupa larangan penggunaan WhatsApp di lingkungan pemerintah AS dianggap perlu.

Staf Kongres AS dilarang mengunduh atau menyimpan aplikasi WhatsApp di perangkat milik Kongres, termasuk versi seluler, desktop, atau web browser. Mereka yang telah menginstal aplikasi tersebut akan dihubungi untuk menghapusnya. Kongres AS mendorong penggunaan alternatif seperti Microsoft Teams, Wickr, Signal, iMessage, atau FaceTime.

Tanggapan Meta Terhadap Larangan WhatsApp

Meta, perusahaan induk WhatsApp, menyatakan keberatan atas larangan tersebut. Juru bicara Meta, Anty Stone, menjelaskan bahwa banyak anggota dan staf Kongres secara rutin menggunakan WhatsApp. Meta berharap agar anggota DPR dapat menggunakan WhatsApp secara resmi, sama seperti rekan-rekan mereka di Senat. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Meta akan berupaya mencari solusi untuk mengatasi kekhawatiran keamanan yang diangkat oleh Kongres AS.

Fitur Message Summaries WhatsApp menawarkan solusi praktis bagi pengguna yang sibuk. Sementara itu, larangan penggunaan WhatsApp di Kongres AS menyoroti pentingnya keamanan dan privasi data dalam penggunaan aplikasi pesan instan, khususnya di lingkungan pemerintahan. Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak inovasi fitur yang meningkatkan kemudahan penggunaan sambil tetap memprioritaskan keamanan dan privasi pengguna.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *