Banjir dan maraton mewarnai akhir pekan di wilayah Jabodetabek. Hujan deras mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Tangerang, sementara Jakarta diramaikan oleh Jakarta International Marathon (JAKIM) 2025.
Selain itu, sebuah pesawat Batik Air mengalami kendala cuaca dan harus kembali ke Bandara Soetta. Ketiga peristiwa ini menjadi berita terpopuler di kanal News Liputan6.com pada Minggu, 29 Juni 2025.
Banjir Menerjang Permukiman di Tangerang, Ratusan Keluarga Terdampak
Hujan lebat yang mengguyur Kota Tangerang pada Sabtu malam, 28 Juni 2025, menyebabkan banjir di RW 16, Kecamatan Cibodas.
Sekitar 290 kepala keluarga di permukiman padat penduduk tersebut terdampak. Camat Cibodas, Buceu, menjelaskan bahwa evakuasi difokuskan pada lansia dan warga sakit.
Pemerintah Kota Tangerang bergerak cepat merespon bencana ini. Bantuan berupa makanan dan logistik telah disalurkan ke posko pengungsian.
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang mendistribusikan 1.000 nasi bungkus, 200 boks makanan siap saji, mi instan, air mineral, dan kasur lipat. Bantuan ini disalurkan ke RW 16 dan RW 08, Kelurahan Uwung Jaya.
31 Ribu Pelari Ramaikan Jakarta International Marathon 2025
Jakarta International Marathon (JAKIM) 2025 berlangsung meriah pada Minggu, 29 Juni 2025.
Sebanyak 31.000 pelari dari dalam dan luar negeri berpartisipasi dalam ajang ini. Semangat para pelari tampak hingga menjelang garis finis di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Pantauan Liputan6.com pada pukul 10.30 WIB menunjukkan pelari masih berdatangan ke GBK. Mereka diarahkan melalui Pintu 10 untuk menuju stadion.
Suasana penuh semangat terlihat di sekitar GBK. Para pelari yang telah menyelesaikan lomba dan pendukung mereka saling memberi dukungan.
Cuaca Buruk Paksa Pesawat Batik Air Putar Balik
Sebuah pesawat Batik Air yang melayani rute Bandara Soetta menuju Bandara Silampari di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, harus putar balik.
Kejadian ini disebabkan cuaca buruk di sekitar Bandara Silampari yang membahayakan pendaratan. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa, menjelaskan pesawat tersebut kembali ke Bandara Soetta demi keselamatan penumpang dan awak pesawat.
Pesawat seharusnya tiba pukul 15.20 WIB dengan 141 orang di dalamnya. Namun, kondisi cuaca memaksa pilot melakukan Return to Base (RTB).
Kemenhub memastikan keselamatan penerbangan menjadi prioritas utama. Prosedur penerbangan akan selalu mengikuti standar keamanan yang berlaku.
Ketiga peristiwa ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan menjaga keselamatan penerbangan. Semoga kejadian serupa dapat diminimalisir dengan langkah antisipasi yang lebih baik di masa mendatang.





