Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar pelatihan intensif selama lima hari bagi 53 kepala Sekolah Rakyat (SR) terpilih dari seluruh Indonesia.
Pelatihan ini bertempat di Pusdiklat Kesejahteraan Sosial Marga Guna, Jakarta Selatan.
Tujuan Pelatihan Intensif Kepala Sekolah Rakyat
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan, pelatihan ini bertujuan menyatukan persepsi para kepala sekolah terkait konsep dan makna SR.
Hal ini penting untuk menjamin kualitas pendidikan yang merata di seluruh SR.
Gus Ipul menegaskan, pelatihan ini inisiatif Kemensos, bukan permintaan Presiden Prabowo.
Namun, Gus Ipul mengakui pentingnya pemahaman menyeluruh tentang SR bagi para kepala sekolah terpilih.
Menyatukan Visi dan Misi Sekolah Rakyat
Gus Ipul menekankan pentingnya kesamaan pemahaman di antara para kepala sekolah SR.
Mereka memiliki tugas yang sama, sehingga perlu standar kualitas yang setara.
Pelatihan ini juga bertujuan membangun kerja sama tim antar kepala sekolah dari berbagai daerah.
Ini merupakan penyelenggaraan pertama, sehingga penyelarasan persepsi sangat krusial.
Sekolah Rakyat: Pengabdian dan Transformasi Pendidikan
Gus Ipul mengingatkan, menjadi kepala SR bukan sekadar jabatan, melainkan bentuk pengabdian besar pada negara.
SR ditujukan untuk anak keluarga miskin dan miskin ekstrem, diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan.
Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk membangun peradaban melalui transformasi pendidikan.
Gus Ipul mengajak para kepala sekolah untuk tidak takut menghadapi tantangan dalam mengelola SR.
Sebanyak 53 kepala sekolah terpilih akan ditugaskan di SR tingkat SMP di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
Presiden menargetkan minimal 100 titik SR pada 2025.
47 kepala sekolah lainnya masih dalam tahap seleksi akhir dan akan mengikuti pelatihan susulan.
Pelatihan serupa juga akan digelar bagi para guru SR terpilih pada Juli mendatang.
Dengan pelatihan ini, diharapkan SR dapat memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, berkontribusi pada pembangunan peradaban Indonesia, dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
