Sebuah foto selfie keluarga yang penuh kebahagiaan kini berubah menjadi potret pilu. Gambar tersebut memperlihatkan keluarga Dokter Pratik Joshi, yang tengah menikmati perjalanan udara bersama keluarganya.
Dokter Pratik Joshi, seorang profesional medis yang telah enam tahun tinggal di London, terlihat tersenyum bersama istrinya, Dokter Komi Vyas, dan tiga anak mereka: Miraya (8 tahun), serta si kembar Nakul dan Pradyut (5 tahun).
Mereka tengah dalam perjalanan dari Ahmedabad menuju London. Sayangnya, penerbangan yang seharusnya penuh harapan itu berakhir dengan tragedi.
Tragedi Penerbangan Air India AI-171
Penerbangan Air India AI-171 lepas landas dari Bandara Ahmedabad pada Kamis, 12 Juni 2025, pukul 13.38 waktu setempat. Namun, hanya 32 detik kemudian, pesawat mengalami kecelakaan fatal dan jatuh.
Pesawat jatuh di kawasan Meghani Nagar, meledak dan terbakar. Laporan awal menyebutkan kegagalan daya dorong mesin sebagai penyebab utama kecelakaan ini.
Saksi mata melaporkan pesawat tampak kesulitan naik dan oleng sebelum jatuh. Dari 242 penumpang dan awak, 241 orang meninggal dunia. Hanya satu penumpang yang selamat.
Kisah Keluarga Dokter Joshi-Vyas
Kisah keluarga ini begitu menyayat hati. Dua hari sebelum kecelakaan, Dokter Komi Vyas mengundurkan diri dari posisinya sebagai dokter senior di Pacific Hospital Udaipur.
Ia berencana untuk menyusul suaminya di London dan memulai kehidupan baru bersama anak-anak mereka. Ketiga anak mereka sangat antusias menyambut kehidupan baru di Inggris.
Pasangan dokter ini dikenal sebagai sosok yang hangat, berdedikasi pada pekerjaannya, dan sangat mencintai keluarga. Mereka selalu memprioritaskan anak-anak mereka.
Seorang sahabat keluarga menggambarkan mereka sebagai pasangan yang penuh kasih sayang. Foto selfie mereka di dalam pesawat menjadi saksi bisu atas kasih sayang keluarga ini.
Harapan Baru yang Terenggut
Keluarga Joshi-Vyas mewakili begitu banyak harapan dan impian. Mereka meninggalkan karir dan kehidupan yang mapan di India untuk memulai babak baru di Inggris.
Kegembiraan anak-anak yang akan merasakan kehidupan di negara baru kini berubah menjadi duka mendalam. Tragedi ini menyisakan kesedihan bagi keluarga, teman, dan kolega mereka.
Insiden ini menjadi pengingat akan betapa rapuhnya kehidupan dan betapa pentingnya menghargai setiap momen bersama orang-orang terkasih. Semoga keluarga ini tenang di alam sana.