Rahasia Terungkap: Pemanasan Global Ancam Ekosistem Laut Kita

Rahasia Terungkap: Pemanasan Global Ancam Ekosistem Laut Kita
Sumber: Liputan6.com

Di kedalaman laut yang tenang, terhampar dunia bawah laut yang kaya akan flora dan fauna. Namun, belakangan ini perubahan tak biasa terjadi di perairan lepas pantai selatan Inggris. Perubahan ini, menurut laporan BBC pada 8 Juni 2025, disebabkan gelombang panas laut yang meningkatkan suhu air secara signifikan.

Kenaikan suhu air laut telah mengganggu keseimbangan rantai makanan di ekosistem laut. Dampaknya pun telah dirasakan oleh berbagai pihak, termasuk para nelayan dan penyelam.

Gelombang Panas Laut dan Dampaknya

Gelombang panas laut adalah fenomena alam di mana suhu permukaan laut meningkat drastis. Fenomena ini berpotensi merusak ekosistem laut dan kehidupan di dalamnya.

Gelombang panas laut memiliki hubungan erat dengan perubahan iklim. Peningkatan gas rumah kaca di atmosfer menyebabkan lautan menyerap lebih banyak panas, sehingga meningkatkan frekuensi dan intensitas gelombang panas laut.

Pengamatan Langsung dan Pendapat Ahli

Heather Hamilton, seorang penyelam dan fotografer bawah laut dari Cornwall, telah mengamati perubahan signifikan di ekosistem laut selama 20 tahun terakhir, terutama dalam dua tahun terakhir.

Ia mencatat peningkatan jumlah gurita dan ubur-ubur. Meskipun bukan ilmuwan, ia melihat perubahan yang mengkhawatirkan sekaligus menggembirakan di lingkungan laut.

Pendapat Hamilton diperkuat oleh Dr. Bryce Stewart, ahli ekologi kelautan dari Marine Biological Association di Plymouth. Dr. Stewart menyebut perubahan tersebut sebagai perubahan dramatis yang disebabkan pemanasan lautan.

Perairan di lepas pantai Devon dan Cornwall mengalami gelombang panas laut yang sangat intens pada Mei 2025. Nelayan setempat melaporkan peningkatan populasi gurita yang mengancam industri kerang di Devon.

Gurita, yang biasanya ditemukan di Mediterania, kini sering tertangkap di perangkap lobster dan kepiting di lepas pantai Inggris. Diduga, gurita-gurita ini berasal dari Maroko, di mana nelayan melaporkan penurunan populasi gurita.

Perubahan Spesies dan Kelimpahannya

Dr. Stewart menjelaskan munculnya spesies baru dan penurunan spesies yang beradaptasi dengan air dingin. Perubahan ini terjadi dari dasar rantai makanan hingga ke puncak, mempengaruhi tuna dan hiu.

Jumlah hiu biru di lepas pantai selatan Inggris tercatat sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah. Data ini didapatkan dari kerjasama Dr. Stewart dan para pemancing yang telah mencatat tangkapan hiu biru sejak tahun 1950-an.

Dr. Stewart menceritakan pengalamannya berlayar di lepas pantai Falmouth beberapa tahun lalu. Ia melihat paus sirip, ribuan lumba-lumba, dan berenang bersama hiu biru. Kehadiran paus sirip, paus terbesar kedua di dunia, di lepas pantai Inggris merupakan pemandangan yang luar biasa.

Devon Wildlife Trust juga melaporkan peningkatan spesies siput laut berwarna-warni di dekat pantai. Survei di kolam batu pantai Wembury menunjukkan peningkatan spesies yang lebih umum ditemukan di Mediterania, seperti kepiting beralur dan kepiting pertapa.

Musim semi tahun ini tercatat sebagai musim semi tercerah kedua. Tingkat sinar matahari yang tinggi dan pencampuran air yang terbatas akibat angin timur dan timur laut berkontribusi pada gelombang panas laut di perairan barat Irlandia dan Laut Irlandia serta Celtic pada pertengahan Mei.

Pentingnya Keterlibatan Masyarakat

Dr. Stewart menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan laut. Keterlibatan masyarakat akan meningkatkan kesadaran dan kepedulian untuk melindungi lingkungan laut.

Dengan perubahan ekosistem yang terjadi lebih dramatis dari perkiraan, penting bagi semua pihak untuk memahami dan melindungi kekayaan dunia bawah laut.

Perubahan dramatis di ekosistem laut Inggris akibat gelombang panas mengingatkan kita akan pentingnya upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Kolaborasi antara ilmuwan, nelayan, dan masyarakat umum sangat krusial untuk menghadapi tantangan ini dan menjaga kesehatan ekosistem laut untuk generasi mendatang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *