Indonesia mengirimkan 22 atlet Mixed Martial Arts (MMA) untuk berlaga di dua kejuaraan internasional bergengsi pada Juni 2025. Kejuaraan tersebut akan menjadi panggung bagi para atlet muda berbakat Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di kancah dunia. Kompetisi ini juga menjadi bukti nyata peningkatan kualitas pembinaan atlet MMA di Tanah Air.
Para atlet ini telah melewati proses seleksi dan pelatihan yang ketat untuk memastikan kesiapan mereka menghadapi tantangan di level internasional. Komitmen pemerintah dan pihak terkait dalam mendukung perkembangan MMA di Indonesia juga sangat berperan penting dalam keberhasilan ini.
22 Atlet MMA Indonesia Siap Berlaga di Brasil dan Bahrain
Sebanyak 22 atlet MMA Indonesia akan berjuang di dua ajang bergengsi: 5th GAMMA World MMA Championships di Sao Paulo, Brasil (16-22 Juni 2025), dan 1st AMMA Youth Championships di Manama, Bahrain (26-28 Juni 2025). Keikutsertaan ini menandai langkah maju signifikan dalam perkembangan MMA Indonesia di kancah internasional.
Di Brasil, 17 atlet akan berlaga, terdiri dari 9 atlet junior dan 8 atlet U21 dan senior. Mereka telah menjalani pelatihan intensif untuk menghadapi persaingan ketat dari atlet-atlet dunia.
Sementara itu, 8 atlet lainnya akan berjuang di Bahrain, yang juga menjadi ajang kualifikasi menuju Asian Youth Games (AYG) Bahrain 2025. Kesempatan ini sangat penting bagi atlet-atlet muda Indonesia untuk menimba pengalaman dan meraih prestasi.
Pembinaan Atlet MMA Indonesia: Sistem Ilmiah dan Terstruktur
Ketua Umum PB Pertacami, Tommy Paulus Hermawan, menekankan bahwa semua atlet yang terpilih merupakan hasil pembinaan dan seleksi nasional yang dimulai sejak awal tahun 2025. Sistem pembinaan yang diterapkan bersifat ilmiah dan sistematis, mencakup pemantauan latihan dan pelatihan nasional.
“Kami menyiapkan mereka bukan hanya untuk mengejar medali, tetapi juga menghadapi panggung dunia secara mental dan teknis,” jelas Tommy saat pelepasan tim di Gedung Kemenpora, Jakarta. Pelatihan yang komprehensif ini dirancang untuk membentuk atlet-atlet yang tangguh dan siap menghadapi tekanan kompetisi internasional.
Pelatnas PB Pertacami 2025 bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kerja sama ini menunjukkan komitmen untuk mengembangkan atlet MMA secara holistik.
Dukungan Tim Ahli dan Pelatihan Intensif
Program pelatnas didukung oleh pelatih bersertifikat internasional, tim medis, ahli gizi, dan psikolog olahraga. Pendekatan terintegrasi ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi atlet, baik dari segi fisik, teknik, maupun mental.
Setiap atlet menjalani evaluasi rutin untuk memantau perkembangan performanya. Program pelatnas juga dirancang untuk mensimulasikan atmosfer kompetisi internasional, agar atlet terbiasa dengan tekanan dan tantangan yang akan dihadapi.
Harapan Besar untuk MMA Indonesia di Kancah Internasional
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Ario Bimo Nandito Ariotedjo, mengapresiasi komitmen PB Pertacami dalam membina atlet MMA murni, bukan dari alih cabang olahraga bela diri lain. Hal ini dinilai sebagai lompatan besar bagi perkembangan MMA di Indonesia.
“Kali ini kita punya atlet-atlet MMA yang benar-benar murni dari MMA,” kata Dito. Keberadaan atlet MMA murni ini menandakan perkembangan positif dan potensi besar yang dimiliki Indonesia di cabang olahraga ini.
Dengan masuknya MMA ke Asian Youth Games 2025, diharapkan prestasi atlet MMA Indonesia akan semakin meningkat. Menpora berharap Indonesia dapat mengisi ruang-ruang multievent untuk MMA dengan atlet yang siap berlaga dan meraih prestasi.
“Biasanya kalau sudah masuk ke Asian Youth Games, akan berlanjut ke Asian Games dan semoga bisa tembus Olimpiade,” tambah Dito. Harapan ini tentu saja memberikan motivasi dan semangat bagi para atlet untuk berjuang dan mengharumkan nama Indonesia. Keberhasilan mereka akan menginspirasi generasi penerus atlet MMA Indonesia. Tiga atlet, Gibran Alfarizi, Manayra Maritza Hersianti Siagian, dan Bumi Magani Abraar Himara, bahkan akan berlaga di kedua kejuaraan tersebut. Keberanian dan kesiapan mereka patut diacungi jempol.
Partisipasi 22 atlet MMA Indonesia di kejuaraan internasional ini merupakan momen bersejarah bagi perkembangan olahraga tarung di Indonesia. Dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, potensi atlet-atlet muda ini diharapkan mampu membawa harum nama bangsa di kancah internasional dan berkontribusi dalam memajukan olahraga MMA di Tanah Air.
